Surabaya, Lingkaran.net Di tengah hiruk pikuk kampus dan tekanan akademik yang makin tinggi, Stikosa AWS hadir dengan sesuatu yang berbeda: MUNIO! Sebuah forum diskusi terbuka yang santai tapi tak main-main dalam membahas topik serius.
Pada Sabtu malam, (5/10/2024), halaman kampus Stikosa AWS di Surabaya disulap menjadi tempat lesehan, penuh tawa dan canda, namun dengan tema diskusi yang berat – bunuh diri di kalangan mahasiswa.
Mengusung konsep yang segar, “MUNIO” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bicaralah.” Forum ini mengajak mahasiswa, dosen, praktisi komunikasi, hingga psikolog untuk berbicara secara bebas dan saling mendengar.
Suasana kekeluargaan terasa kental, tak ada podium resmi, hanya tempat duduk lesehan yang membuat diskusi mengalir lebih alami.
Ketua Stikosa AWS, Dr. Jokhanan Kristiyono, dalam sambutannya menyatakan bahwa forum ini muncul dari keprihatinan atas kasus bunuh diri mahasiswa yang belakangan mencuat.
“Kita harus menciptakan ruang di mana suara kita bisa didengar tanpa batasan formalitas. Mahasiswa butuh tempat untuk bicara, tidak hanya soal teori di ruang kelas,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Joshua dari Universitas Ciputra menambahkan sentuhan emosional ketika mengisahkan dua mahasiswa yang ia kenal secara pribadi dan memilih mengakhiri hidup meski berasal dari keluarga berada.
“Ini bukan soal kekayaan atau prestasi. Mereka butuh tempat untuk mengeluarkan uneg-uneg tanpa merasa dihakimi,” jelasnya.
Diskusi semakin hangat ketika Dr. Sukowidodo menceritakan kasus mahasiswi universitas ternama yang bunuh diri karena takut menghadapi masa depan, meski memiliki nilai akademik yang tinggi dan hidup di lingkungan yang nyaman.
“Ini menunjukkan betapa isolasi sosial bisa menghancurkan mental seseorang, bahkan mereka yang tampaknya ‘sempurna’. Itulah mengapa kita butuh tempat seperti MUNIO untuk bicara bebas, biar nggak mbideg (diam) terus,” candanya yang disambut tawa hadirin.
Dr. Diana, psikolog dari UNESA, memuji konsep forum ini sebagai bentuk katarsis yang sangat diperlukan mahasiswa.
“Rata-rata mereka yang mengalami gangguan mental adalah orang-orang yang cenderung tertutup. Forum seperti MUNIO! sangat keren sebagai tempat curhat, di mana mereka bisa bebas bicara,” ungkapnya.
Acara yang dipenuhi oleh suasana hangat namun sarat makna ini menjadi pembuka dari rangkaian Dies Natalis ke-60 Stikosa AWS. Ketua panitia, Athok Murtadhlo, mengumumkan bahwa MUNIO! akan menjadi acara rutin bulanan dengan tema yang selalu aktual.
“Ini bukan hanya soal kampus, tapi tentang kehidupan mahasiswa sehari-hari. Mari kita bicara sebelum terlambat, ‘Jangan menyakiti diri, berkomunikasilah dulu’,” tutupnya.
Dengan antusiasme yang besar dan topik yang relevan, MUNIO! siap menjadi oase bagi mahasiswa yang butuh ruang untuk didengar, menjadikannya forum yang tidak hanya unik, tapi juga bermakna. Alkalifi Abiyu