Surabaya, Lingkaran.net Isu krisis iklim yang kian membutuhkan solusi nyata mendorong Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar MPR RI Goes to Campus yang kali ini hadir di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Mengangkat tema Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim, kegiatan ini digelar di Auditorium Gedung Research Center ITS, Rabu (19/3) sore.
Membuka acara, Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD dalam sambutannya turut menekankan krisis iklim yang kian dapat dirasakan dampak nyatanya saat ini.
“Hal ini tentunya tidak hanya berdampak pada aspek lingkungan, tetapi juga aspek ekonomi, sosial, hingga kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Untuk itu, Bambang juga mengharapkan agar kegiatan ini mampu menjadi forum diskusi yang mendukung percepatan transisi energi melalui peran akademisi dan pemangku kebijakan.
“Langkah ini dapat menjadi perubahan dalam menciptakan dampak yang besar bagi generasi mendatang,” tuturnya mengingatkan.
Dalam seminar kebangsaan yang membahas transisi energi ini menghadirkan dua narasumber. Yakni Wakil Ketua MPR RI Dr Eddy Soeparno SH MH bersama Kepala Pusat Energi dan Sumber Daya Mineral dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Dedet Candra Riawan ST MEng PhD.
Kedua pemateri dimoderatori oleh Direktur Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Fadlilatul Taufany ST PhD. Dalam materinya, Eddy menekankan urgensi dari transisi energi tersebut. Pemerintah yang ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari 5 persen ke 8 persen menuntut kebutuhan energi yang lebih besar pula.
“Tentunya pemenuhan kebutuhan energi tersebut tetap dalam pemenuhan komitmen dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emmission 2060,” tekannya.
Sayangnya, menurut Eddy, Indonesia sendiri masih memiliki permasalahan ketahanan energi, dimana energi seperti bahan bakar minyak hingga gas elpiji masih mengandalkan hasil impor.
Hal tersebut sangat memprihatikan mengingat bangsa ini yang memiliki sumber daya energi yang melimpah dan beragam, baik itu dari sumber daya terbarukan hingga energi fosil.