x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Anggota Komisi D DPRD Surabaya Ini Kritik Pelayanan Puskesmas 24 Jam di Surabaya: Tidak Bisa Terjemahkan Instruksi Wali Kota

Avatar Redaksi

Politik & Pemerintahan

Surabaya, Lingkaran.net Anggota Komisi D DPRD Surabaya Michael Leksodimulyo mengkritik pelayanan puskesmas 24 jam di Surabaya yang dinilai jauh dari optimal dan prima untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Michael menyebut, fakta di lapangan, fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dimiliki Pemkot Surabaya itu masih belum sesuai dengan harapan dewan. Berbagai hal jadi catatan.

Puskesmas yang dinyatakan 24 jam, itu betul-betul harus melakukan fungsi jaga 24 jam apapun kondisinya, terangnya, Jumat (9/5/2025).

Saat sidak dua bulan lalu, Komisi D DPRD Surabaya mengunjungi puskesmas di beberapa lokasi, mereka tidak membuka layanan secara penuh. Alias tutup saat malam hari dan tidak buka 24 jam nonstop.

Para kepala puskesmas, ujar politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu, mereka beralasan layanan tidak dibuka seharian penuh lantaran kurangnya minat masyarakat untuk memeriksakan diri ke sana.

Itu kesalahan dari puskesmas. Karena puskesmas itu harusnya melakukan tindakan preventif dan promotif. Jadi perlu dipertanyakan manajemen puskesmas tersebut, tegas Michael.

Padahal, menurutnya puskesmas harus mensosialisasikan layanan 24 jam dan rawat inap yang digagas oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tersebut kepada masyarakat.

Sehingga, dia menyoroti soal kurangnya minat masyarakat berobat ke puskesmas lantaran minimnya informasi yang diterima publik terkait layanan yang harusnya bisa diakses warga ber-KTP Surabaya secara gratis.

Apalagi, ada 144 penyakit yang masuk kategori pelayanan BPJS Kesehatan harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Yakni di puskesmas.

Contohnya, kami sudah melakukan sidak di beberapa puskesmas, tidak ada satu pun puskesmas yang stand by 24 jam sesuai dengan janjinya. Sampai sekarang tetap tidak ada perubahan, ujarnya menjabarkan hasil sidak beberapa waktu lalu.

Dia berharap Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya lebih pro rakyat seperti instruksi Wali Kota Surabaya yang menggagas program puskesmas 24 jam untuk melayani optimal kebutuhan di bidang kesehatan yang dibutuhkan masyarakat.

Jadi, dinkes tidak bisa menerjemahkan instruksi wali kota yang pro rakyat. Yang kami tanyakan bagaimana program dinkes untuk memenuhi keinginan wali kota yang ingin semua masyarakat terlayani, ungkap dia.(Rifqi Mubarok)

Artikel Terbaru
Minggu, 26 Okt 2025 17:08 WIB | Umum

Pemkot Surabaya Berencana Terbitkan Aturan Pembatasan Tenda Hajatan, Komisi A: Tidak Perlu Buru-buru

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan Pemkot agar tidak tergesa-gesa membuat aturan pembatasan tenda hajatan yang menutup jalan kamp ...
Minggu, 26 Okt 2025 15:55 WIB | Umum

Izin Tutup Jalan untuk Hajatan di Surabaya Kini Harus Ada Persetujuan RT/RW dan Lurah

Pengajuan izin penggunaan jalan umum untuk hajatan kini tidak bisa dilakukan langsung ke kepolisian melainkan harus berjenjang melalui RT/RW dan kelurahan ...
Sabtu, 25 Okt 2025 13:37 WIB | Jeda Ngopi

Pertunjukan Angon Angin Kotaseger Tampil Memukau di Parade Teater Jatim 2025

Lingkaran.net - Parade Teater Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 24–25 Oktober di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Provinsi Jawa Timur.   Salah satu p ...