Surabaya, Lingkaran.net Partai Golkar Jawa Timur resmi memiliki nakhoda baru. Adalah Ali Mufthi, anggota DPR RI sekaligus mantan Ketua DPRD Ponorogo, yang secara aklamasi terpilih sebagai Ketua DPD Golkar Jatim periode 20252030. Ia menggantikan M Sarmuji, yang kini menjabat Sekjen DPP Partai Golkar.
Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar di Hotel Shangri-La Surabaya pada Sabtu (10/5) malam itu berlangsung penuh semangat kebersamaan. Dari total 44 suara yang terdiri dari DPD kabupaten/kota, DPD provinsi, DPP, hingga organisasi sayap dan ormas pendiri, semuanya kompak mengusung Ali Mufthi sebagai satu-satunya calon.
"Alhamdulillah, saya berterima kasih sudah diberi amanah. Ini tanggung jawab besar untuk membawa Golkar Jatim terus relevan dan dekat dengan rakyat," ujar Ali Mufthi usai penetapan.
Ali kini punya waktu 30 hari untuk menyusun formasi kepengurusan barunya bersama tim formatur. Banyak pihak berharap, di bawah kepemimpinannya, Golkar Jatim mampu tampil lebih progresif dan responsif terhadap perubahan zaman.
Pengamat politik Surokim Abdussalam, menilai bahwa tantangan partai politik saat ini semakin kompleks dan dinamis.
Menurutnya, tak ada pilihan lain bagi partai politik selain memperkuat daya tanggap dan kemampuan adaptif.
"Era politik sekarang sudah cair, cepat berubah, dan tak mudah diprediksi. Partai seperti Golkar harus mengasah best practices dan future practices agar tetap kompetitif," kata Surokim, Minggu (11/5/2025).
Ia juga menekankan pentingnya sikap teladan, atau keteladanan dalam sikap dan tindakan, terutama karena masyarakat Jatim saat ini sudah relatif melek politik.
Golkar harus terus fokus pada tugas karya kekaryaan. Mendampingi rakyat, membangun akses politik yang sesuai kebutuhan zaman, serta mendorong kesejahteraan dan keadilan sosial, tandasnya.
Terpilihnya Ali Mufthi diharapkan menjadi angin segar bagi regenerasi kepemimpinan di tubuh Golkar Jatim. Di tengah dinamika politik yang terus bergerak, kepemimpinan yang adaptif dan membumi menjadi kunci agar partai tetap punya tempat di hati masyarakat. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi