x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Hamil di Luar Nikah Dominasi Permohonan Dispensasi Kawin di PA Surabaya 

Avatar Alkalifi Abiyu

Hype

Lingkaran.net - Kehamilan di luar nikah menjadi salah satu penyebab utama permohonan dispensasi kawin yang masuk ke Pengadilan Agama (PA) Surabaya sepanjang semester I 2025.

Dari total 32 permohonan yang diterima, mayoritas diajukan karena pihak perempuan telah lebih dulu hamil. 

"Mayoritas permohonan dispensasi kawin diajukan karena pihak wanita sudah hamil terlebih dahulu," ujar Humas PA Surabaya, Akramudin, Jumat (18/7/2025). 

Meski demikian, PA Surabaya tetap menilai kesiapan pasangan secara menyeluruh, tidak hanya dari satu faktor.  

"Kami juga bertanggung jawab ketika mengabulkan permohonan. Jangan sampai keputusan kami justru membuka jalan bagi perceraian karena pasangan belum siap secara pemikiran," tegas Akramudin. 

Faktor Budaya dan Ketidaksiapan Ekonomi Jadi Pertimbangan Hakim 

Selain kehamilan di luar nikah, budaya sebagian orang tua yang ingin segera menikahkan anaknya agar tidak merepotkan juga menjadi penyebab banyaknya permohonan dispensasi kawin. 

“Kebanyakan orang tua tidak ingin repot mengurus anak, sehingga mengajukan dispensasi kawin,” ujarnya. 

Namun, permohonan tidak selalu dikabulkan. Hakim memiliki sejumlah pertimbangan yang membuat sebagian permohonan ditolak, seperti usia pasangan yang masih terlalu muda, belum siap secara emosional, serta belum memiliki pekerjaan tetap, terutama dari pihak laki-laki. 

“Kalau belum bekerja, hakim khawatir bagaimana nanti nafkahnya,” kata Akramudin. 

Upaya PA Surabaya Cegah Lonjakan Angka Cerai Usai Dispensasi 

Penolakan oleh hakim bukan tanpa alasan. PA Surabaya berkomitmen agar pernikahan yang terjadi atas dasar dispensasi benar-benar didasari kesiapan mental dan ekonomi. 

“Banyak pasangan yang baru beberapa bulan menikah kembali datang ke PA Surabaya untuk mengajukan gugatan cerai,” imbuhnya. 

Dispensasi Kawin di PA Surabaya Alami Penurunan 

PA Surabaya mencatat adanya penurunan jumlah permohonan dispensasi kawin. Hingga Juni 2025, tercatat 32 perkara, menurun drastis dari 68 perkara di periode yang sama pada 2024. 

Penurunan ini dinilai sebagai sinyal positif dari meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapan dalam membangun rumah tangga.

Artikel Terbaru
Sabtu, 25 Okt 2025 13:37 WIB | Jeda Ngopi

Pertunjukan Angon Angin Kotaseger Tampil Memukau di Parade Teater Jatim 2025

Lingkaran.net - Parade Teater Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 24–25 Oktober di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Provinsi Jawa Timur.   Salah satu p ...
Jumat, 24 Okt 2025 16:03 WIB | Politik & Pemerintahan

DPRD Jatim Dukung Langkah Menkeu Hapus Tunggakan BPJS Rp20 Triliun

Lingkaran.net - Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono memberikan apresiasi tinggi terhadap kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang ...
Jumat, 24 Okt 2025 06:50 WIB | Politik & Pemerintahan

Fraksi PKB DPRD Jatim Tegas Tolak Pencabutan Total Perda Pupuk Organik

Lingkaran.net - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Jawa Timur menolak tegas rencana pencabutan total Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2011 ...