Lingkaran.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, menyerukan kepada seluruh perangkat desa untuk aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online dan pinjaman online (pinjol) ilegal.
Seruan ini disampaikannya dalam acara pelantikan Pengurus Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jawa Timur masa bhakti 2025–2030 di Kantor Setda Jatim, Minggu (3/8/2025).
Baca juga: Mangrove Jatim Terluas se-Jawa, Tapi Abrasi Hantam SD Hingga Ambruk
Khofifah menegaskan bahwa perangkat desa memiliki peran strategis dalam menjaga ketahanan sosial masyarakat desa, termasuk dalam menghadapi ancaman sosial-ekonomi seperti judi online dan pinjol ilegal yang semakin meresahkan.
“Saya mohon ini menjadi satu kesatuan program panjenengan ketika menyapa masyarakat. Edukasi soal bahaya judi online dan pinjol ilegal sangat penting,” ujarnya.
Menurut Khofifah, banyak warga desa yang menjadi korban dari praktik judi daring dan pinjaman ilegal, yang sering kali menjebak mereka dalam lingkaran utang dan kehancuran ekonomi rumah tangga.
Baca juga: 571 Ribu Penerima Bansos Main Judi Online, MUI Angkat Bicara
"Tak sedikit kasus bunuh diri, kekerasan dalam rumah tangga, dan kemiskinan ekstrem yang dipicu oleh jeratan pinjol ilegal dan kecanduan judi online. Ini sudah darurat sosial," tegasnya.
Khofifah mengimbau perangkat desa untuk bekerja sama dengan tokoh masyarakat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas dalam melakukan sosialisasi langsung ke rumah-rumah warga maupun melalui forum-forum desa.
Khofifah juga mendorong agar edukasi bahaya judi online dan pinjol dijadikan sebagai bagian dari program kerja rutin PPDI dan lembaga kemasyarakatan desa lainnya.
Baca juga: Gubernur Khofifah Hadiri Pemeriksaan KPK di Polda Jatim
Hal ini sejalan dengan upaya Pemprov Jatim dalam menciptakan desa yang aman, mandiri, dan sehat secara ekonomi.
“Kalau ini disampaikan secara konsisten dari para perangkat desa, saya yakin dampaknya akan sangat besar,” ujarnya.
Editor : Setiadi