Diberi Gelar Pahlawan Nasional, Keluarga: Gus Dur Tetap Berpegang Pada Prinsip

Reporter : Trisna Eka Aditya

Lingkaran.net — Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur disambut penuh rasa syukur oleh keluarga. Namun bagi mereka, Gus Dur sudah lama menjadi pahlawan di hati rakyat jauh sebelum negara memberikan gelar tersebut.

Istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menilai penghargaan dari negara merupakan bentuk pengakuan terhadap perjuangan panjang suaminya dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Namun, lebih dari itu, ia menegaskan bahwa semangat perjuangan Gus Dur harus terus hidup dalam masyarakat.

Baca juga: Demitologisasi Syaikhona Kholil Bangkalan

“Sebagai keluarga kami bersyukur bahwa Tuhan memberikan penghargaan seperti itu kepada Gus Dur. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat bahwa apa yang diperjuangkan Gus Dur, yaitu tentang demokrasi, persaudaraan, kesetaraan, keadilan, kejujuran, terutama kemanusiaan itu akan dipegang terus oleh masyarakat,” ujar Sinta saat ditemui di Grand Swiss-Belhotel Darmo, Selasa (11/11/2025) malam. 

Ia menambahkan, ajaran Gus Dur tentang toleransi dan kemanusiaan sejalan dengan nilai-nilai Islam dan Pancasila yang menjadi dasar kehidupan berbangsa.

“Itu semua yang harus selalu dipegang oleh seluruh rakyat Indonesia agar negara kita bisa menjadi negara yang tenteram, gemah ripah loh jinawi,” ujarnya.

Baca juga: Syaikhona Kholil Bangkalan Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Ra Nasih: Perjuangan Panjang yang Berbuah Manis

Senada dengan ibunya, putri Gus Dur Yenny Wahid menilai gelar pahlawan yang diberikan pemerintah hanyalah simbol formal dari penghargaan yang jauh lebih besar yakni pengakuan rakyat. Menurutnya, Gus Dur adalah sosok yang mengorbankan kenyamanan pribadi demi membela kebenaran dan kemanusiaan.

“Gus Dur itu orang yang rekonsiliatif, lentur dalam strategi, tapi tidak mau berkompromi dalam nilai. Walaupun sadar akan kehilangan jabatan, Gus Dur tetap berpegang pada prinsip,” kata Yenny.

Bagi Yenny, keberanian Gus Dur menegakkan nilai keadilan dan kemanusiaan itulah yang menjadikannya seorang negarawan sejati. “Gus Dur pahlawan itu bukan karena jabatan atau penghargaan. Pahlawan adalah orang yang bersedia mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang banyak. Itu yang dilakukan Gus Dur sepanjang hidupnya,” tuturnya.

Yenny juga mengungkap pesan ibunya saat berziarah ke makam Gus Dur di Tebuireng. “Ibu menoleh ke saya dan berpesan, ‘Nak, yang paling penting itu menjadi pahlawan rakyat.’ Karena ketika menjadi pahlawan rakyat, orang akan selalu mengingat perjuangan kita,” katanya dengan mata berkaca.

Editor : Trisna Eka Aditya

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru