Lingkaran.net - Wisuda ke XXIII Universitas Ma’arif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo yang diikuti 605 wisudawan, tidak hanya menjadi momen perayaan kelulusan, tetapi juga refleksi perjalanan kampus dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Rektor UMAHA, dr. Hidayatulloh, Sp.N., menegaskan bahwa tema wisuda tahun ini selaras dengan arah baru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Kampus Berdampak.
Baca juga: Kematian Mahasiswa FISIP Unud Picu Sorotan Publik, Berikut Fakta-Faktanya
Menurutnya, perguruan tinggi kini tidak cukup hanya fokus pada kegiatan akademik, tetapi harus memastikan seluruh aktivitas kampus, termasuk mahasiswa dan para alumninya, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. “Itu yang diharapkan pemerintah. Kampus ketika melaksanakan kegiatan betul-betul berdampak nyata, begitu juga alumninya,” jelasnya usai prosesi wisuda di Dyandra Convention Hall pada Sabtu (15/11/2025).
UMAHA sendiri mencatat sejumlah capaian membanggakan. Kampus ini meraih penghargaan dari Kemendikbud Saintek untuk wilayah LLDikti 7 Jawa Timur sebagai kampus unggulan dalam kategori penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain itu, UMAHA masuk 10 besar perguruan tinggi swasta penerima hibah terbesar.
Di balik kemeriahan wisuda, muncul pula kisah inspiratif seorang orang tua berprofesi sebagai driver ojek online yang berhasil mengantarkan anaknya menyelesaikan pendidikan sarjana. Heri Susilo, warga Jatikalang, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, wali mahasiswa dari syarifatul Ummah, mahasiswi Fakultas Hukum UMAHA, setiap hari berangkat sejak pukul 05.30 dan baru kembali ketika hari hampir larut, demi satu tujuan: memastikan anaknya bisa kuliah dan meraih masa depan yang lebih baik, “Kelihatannya memang enggak mampu, tapi kita menata. Biarpun apapun keadaannya, anak harus berprestasi, harus lulus kuliah. Saya harus semangat, anak juga harus semangat,” ujarnya sambil menangis haru.
Kini semua perjuangan itu terbayar. Ummah lulus tepat waktu sebagai sarjana hukum. Ia mengaku memilih jurusan itu karena sering melihat orang tuanya menghadapi persoalan sengketa keluarga. Ia ingin suatu saat dapat membantu keluarga dan memperjuangkan keadilan.
Momen wisuda menjadi puncak haru. Heri dan Ummah tak mampu menahan tangis kebahagiaan. Segala kerja keras dan keterbatasan yang dilalui bertahun-tahun seakan pecah di satu titik ketika nama Ummah dipanggil sebagai lulusan Fakultas Hukum.
Baca juga: Jaga Eksistensi Kader, Pengurus dan Alumni PMII UPM Probolinggo Solidkan Barisan
“Pertama kali saya melihat ayah saya menangis itu waktu rumah saya roboh, lantas saya bertekad saya ingin sukses dan ayah harus melihat saya sukses, meskipun Ayah sering menunggu penumpang di bawah panas dan hujan, Kalau beliau tidak pernah menyerah, saya juga tidak boleh menyerah,” ujar Ummah sambil menitikkan air mata.
Menanggapi hal itu, Rektor menegaskan komitmen UMAHA dalam membuka akses pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu.
“Kami fasilitasi beasiswa KIP dari pemerintah, tentunya dengan verifikasi agar tepat sasaran. UMAHA juga punya sekitar 10 program beasiswa internal, mulai untuk perangkat desa hingga keluarga tidak mampu. Dua tahun terakhir terus kami pertahankan dan tingkatkan,” ujarnya.
Di hadapan para wisudawan, Rektor menyampaikan pesan khusus yang menjadi identitas kampus: Unggul dalam Adab. Baginya, akhlak adalah fondasi utama kesuksesan. Ia menuturkan bahwa mahasiswa UMAHA dikenal masyarakat lewat sikap dan adab mereka ketika menjalani KKN maupun PKL.
Baca juga: Pendaftaran Beasiswa Mahasiswa Kota Madiun Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya
“Akhlak lebih penting dari apa pun. Lulus dari sini, bawa nama baik UMAHA. Jaga adab dan akhlak di mana pun berada,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya pola pikir positif. “Merubah mindset melalui afirmasi positif itu sederhana, tapi dampaknya besar bagi keberhasilan. Itu harus ditanamkan sejak sekarang.”
Dengan pesan itu, wisuda UMAHA hari ini bukan sekadar akhir dari perjalanan akademik, tetapi juga awal dari peran baru para lulusan untuk menghadirkan dampak nyata dan kebaikan bagi masyarakat.
Editor : Trisna Eka Aditya