Harga BBM Shell Naik Per 1 Maret 2025, Pelanggan Cukup Bayar dengan Senyum?

Reporter : Redaksi
Antrean panjang pengguna kendaraan terjadi di SPBU Shell Jl Diponegoro, Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (1/3/2025). Alkalifi Abiyu

Sidoarjo, Lingkaran.net Ada yang berbeda di SPBU Shell Jl. Diponegoro, Sidoarjo, Sabtu (1/3/2025). Selain antrean kendaraan yang semakin panjang pasca kasus dugaan BBM oplosan Pertamina, ada satu hal yang menarik perhatian pelanggan: layanan pembersihan kaca mobil yang bisa didapat secara gratis. Syaratnya? Cukup dengan senyuman!

"Gratis, cukup membayar dengan senyuman saja," ujar petugas yang menghampiri pelanggan Shell disela antrean panjang.

Baca juga: Pengamat Sebut Konflik Subandi Mimik Bisa Picu Kubu-kubuan di Pemkab Sidoarjo

Konsep layanan "Bayar dengan Senyum" ini ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Di tengah situasi di mana pelanggan merasa kecewa dengan kasus BBM oplosan, sentuhan kecil seperti ini memberikan pengalaman berbeda yang lebih menyenangkan.

Tak hanya layanan cuci kaca gratis, beberapa pelanggan juga menyebut pelayanan di SPBU Shell lebih ramah dibandingkan di tempat lain. Petugas selalu siap membantu dengan sapaan hangat dan senyuman tulus.

"Saya kaget pertama kali datang ke sini. Begitu mobil diisi BBM, petugasnya langsung membersihkan kaca depan. Pas saya tanya biayanya, mereka bilang gratis asal kita senyum. Jarang-jarang ada layanan seperti ini," kata Rahmat (42), seorang pelanggan setia.

Selain itu, beberapa SPBU Shell juga menyediakan layanan tambahan seperti pemeriksaan tekanan ban dan promo diskon bagi pelanggan yang mengisi BBM dalam jumlah tertentu.

Di tengah persaingan dengan SPBU lain, terutama setelah masyarakat banyak yang beralih dari Pertamina akibat kasus BBM oplosan, layanan-layanan tambahan seperti ini menjadi strategi efektif untuk menarik pelanggan.

"Kami ingin memberikan lebih dari sekadar bahan bakar. Pengalaman pelanggan adalah prioritas kami," ujar Olivia, petugas SPBU Shell di Sidoarjo.

Sejak mencuatnya kasus dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga, yang melibatkan pengoplosan Pertalite menjadi Pertamax, kepercayaan masyarakat terhadap BBM produksi Pertamina semakin menurun.

Baca juga: Demokrat Tanggapi Konfliknya Bupati Sidoarjo Subandi dan Wabup Mimik 

Banyak pelanggan setia Pertamina kini memilih beralih ke SPBU swasta seperti Shell dan BP AKR, meskipun harga BBM di sana lebih mahal.

Di SPBU Shell Jl. Diponegoro, Sidoarjo, antrean kendaraan tampak mengular sejak pagi. Olivia, mengaku bahwa lonjakan pelanggan sudah terjadi sejak berita dugaan oplosan BBM viral di media sosial.

"Biasanya, SPBU kami ramai di jam-jam tertentu saja, tapi sekarang hampir sepanjang hari ada antrean. Banyak pelanggan baru yang datang karena mereka bilang takut BBM Pertamina dioplos," ujarnya.

Bukan hanya di Sidoarjo, kondisi serupa juga terjadi di berbagai kota besar lainnya. Beberapa pengendara mengaku lebih memilih membayar lebih untuk mendapatkan BBM dengan kualitas yang mereka anggap lebih terjamin.

Kenaikan Harga BBM Shell Tak Surutkan Minat Konsumen

Baca juga: Golkar Sidoarjo Keluarkan Sikap Atas Perseteruan Bupati Subandi dan Wabup Mimik

Ironisnya, di tengah gelombang perpindahan pelanggan dari Pertamina ke SPBU swasta, Shell justru menaikkan harga BBM per 1 Maret 2025. Shell V-Power Nitro+, misalnya, naik Rp130 per liter dari Rp14.110 menjadi Rp14.240 per liter.

Namun, meskipun harga naik, antrean pelanggan di SPBU Shell tetap panjang. Salah satu pelanggan, Irwan (32), seorang pengemudi ojek online, mengaku rela antre lebih lama demi mendapatkan BBM yang menurutnya lebih berkualitas.

"Biar mahal sedikit yang penting yakin dengan kualitasnya. Saya nggak mau ambil risiko motor bermasalah gara-gara BBM oplosan," kata Irwan. Alkalifi Abiyu

Editor : Redaksi

Internasional
Berita Populer
Berita Terbaru