Surabaya, Lingkaran.net Rumah Potong Unggas (RPU) di kawasan Jeruk, Kecamatan Lakarsanti, rencananya akan beroperasi di Hari Jadi Kota Surabaya. Yakni pada 31 Mei 2025 mendatang.
Baca juga: Dishub Surabaya Diminta Tambah Rute Feeder Wira Wiri, Baru Ada 11 dari Target 30
Pekan lalu, pimpinan dan anggota Komisi B DPRD Surabaya mengecek langsung RPU pertama di Kota Pahlawan tersebut. Dewan menjumpai sejumlah temuan saat sidak.
Anggota Komisi B DPRD Surabaya Baktiono menjelaskan, kesiapan RPU Lakarsantri sudah mencapai 80 persen. Namun, peralatan potong harus dirombak agar memenuhi standar higienis.
Peralatan sudah memenuhi standar. Namun kami menyoroti sejumlah alat yang belum food grade sehingga bisa menghasilkan olahan yang higienis, ujar Baktiono, Selasa (29/4/2025).
Dia menyebut, pihaknya memberi waktu Perseroda RPH Surabaya untuk segera mengganti sejumlah peralatan tersebut agar hasil olahan unggas yang dipotong terjamin sehat dan halal untuk dikonsumsi masyarakat.
Baca juga: Siswa di Surabaya Wajib Bisa Tari Remo, Jadi Usulan Raperda Pemajuan Budaya dan Nilai Kepahlawanan
Kami akan cek lagi sebelum diresmikan. Karena ini milik pemerintah dan untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu harus memberikan pelayanan yang terbaik, tambahnya.
Politisi senior PDI Perjuangan ini menegaskan, RPU Lakarsantri diproyeksikan menjadi percontohan. Empat sentra pemotongan unggas lain rencananya akan dibangun dengan RPU Lakarsantri sebagai percontohan utama.
Tujuannya agar layanan rumah potong unggas tersebut dapat merata di semua wilayah. Tak hanya di wilayah barat, tetapi juga akan hadir di wilayah timur, selatan, pusat, dan utara.
Baca juga: Minta Peran Puskesmas Diperkuat, Johari Mustawan Sarankan Pemkot Surabaya Benahi Masalah Ini
Setelah ini, dewan akan menggodok aturan sentralisasi pemotongan unggas. Aktivitas tersebut tidak boleh lagi dilakukan di pasar trasisional atau di kawasan permukiman.
Tempatnya dulu kami siapkan kemudian setelah ini landasan hukumnya segera dibuat Raperda Peternakan dan Kesehatan Unggas, tegasnya. (Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi