Lingkaran.net - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah bersiap menggelar Kongres Nasional pada 19–20 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah.
Salah satu agenda besar yang akan menjadi sorotan publik adalah peluncuran logo baru PSI sebagai bagian dari strategi rebranding dan penyegaran identitas partai.
Baca juga: Trenggalek dan Tulungagung Rebutan 13 Pulau, Begini Penjelasan Pengamat
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, menilai bahwa perubahan logo dan branding partai politik, termasuk PSI, tidak akan memiliki dampak signifikan jika tidak diikuti oleh spirit perubahan yang fundamental dan menyentuh akar persoalan partai.
“Perubahan logo tanpa konektivitas dengan program dan aksi nyata biasanya hanya berujung pada gimmick politik sesaat. Kalau tidak hati-hati, malah bisa jadi bumerang,” tegas Surokim saat dikonfirmasi, Kamis (17/7/2025).
Ia menilai, dalam dunia politik yang penuh dinamika dan kompleksitas, citra visual seperti logo hanya bagian kecil dari upaya membangun kepercayaan publik.
Untuk menjadi magnet pemilih, lanjut dia, sebuah partai harus menampilkan pembaharuan yang komprehensif, baik dari sisi program, orientasi ideologis, hingga kedekatan dengan konstituen.
PSI Hadapi Tantangan Baru Pasca Ditinggal Jokowi
Surokim juga menyoroti situasi politik PSI setelah kehilangan “cantolan” relasi kekuasaan dari Presiden Joko Widodo. Menurutnya, PSI kini harus benar-benar membumi dan menyasar basis pemilih secara langsung.
Baca juga: Empat BUMD Jatim Tanpa Komisaris dan Direksi Sejak 2024, Krisis Kepemimpinan?
“PSI butuh perubahan yang lebih menyeluruh, bukan hanya kosmetik logo. Perubahan harus menyentuh strategi komunikasi politik, rekruitmen kader, dan pembentukan ikatan ideologis yang lebih kuat,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Steering Committee Kongres PSI, Benidiktus Papa, menyebut bahwa rebranding merupakan bentuk penyegaran partai yang akan tetap menjaga nama PSI. Ia menegaskan bahwa PSI akan tampil sebagai partai “super-terbuka”.
“Akan ada beberapa kejutan, termasuk logo baru yang akan diluncurkan di kongres. Tapi nama partai tidak berubah,” jelasnya seperti dikutip dalam webiste resmi PSI.
Ketua Steering Committee Pemilihan Raya PSI, Andy Budiman, turut menegaskan pergantian logo sebagai bagian penting dari rebranding.
Baca juga: Bayu Airlangga-Eri Cahyadi Terima Surat Tugas di Pilwali Surabaya dari PSI, Ini yang Membedakan
Namun, ia meminta publik untuk bersabar menunggu kejutan tersebut pada 19 Juli mendatang.
Tiga Calon Ketum PSI Muncul, Kaesang Pangarep Masuk Bursa
Dalam kongres ini, PSI juga akan memilih Ketua Umum periode 2025–2030. Tiga nama yang masuk bursa adalah Kaesang Pangarep, Ronald A. Sinaga (Bro Ron), dan Agus Mulyono Herlambang.
Proses pemilihan ini diyakini akan menentukan arah baru PSI di tengah tantangan politik pasca-Pemilu 2024.
Editor : Setiadi