x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Rp6,8 Triliun Uang Jatim Nganggur di Bank, Gerindra Geram: Segera Jalankan Programnya!

Avatar Alkalifi Abiyu

Politik & Pemerintahan

Lingkaran.net - Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jawa Timur, Hartono, menanggapi pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyoroti lambatnya realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hingga triwulan ketiga tahun 2025. Padahal, pemerintah pusat disebut telah menyalurkan dana ke daerah dengan cepat dan lengkap. 

Diketahui dari pernyataan Menteri Purbaya, pelambatan realisasi belanja APBD memicu penambahan simpanan anggaran pemerintah daerah yang belum terserap di bank hingga mencapai Rp234 triliun.

Per September 2025, ada 15 pemerintah daerah yang memiliki simpanan tertinggi. Berikut lima besar yang tertinggi, Pertama, Provinsi DKI Jakarta Rp, 14,6 triliun. Kedua, Provinsi Jawa Timur Rp 6,8 triliun.

Ketiga, Kota Banjarbaru Rp5, 1 triliun, Keempat, Provinsi Kalimantan Utara Rp4,7 triliun dan Kelima, Provinsi Jawa Barat Rp4,1 triliun 

Hartono yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim ini mengatakan, pernyataan Menkeu tersebut patut menjadi perhatian serius, bukan sekadar berita biasa.  

“Saya melihat pernyataan Pak Menkeu bukan berita yang abal-abal, ya. Apalagi akhir-akhir ini kita disibukkan dengan ramainya protes dari gubernur terkait penurunan dana transfer ke daerah (TKD),” ujarnya, Rabu (22/10/2025). 

Ia menilai, jika memang benar ada dana daerah yang terparkir cukup besar di bank, maka hal itu menjadi alarm penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.  

“Apalagi Jawa Timur disebut sebagai posisi tertinggi kedua. Meskipun saya belum konfirmasi ke OPD, setidaknya ini jadi peringatan agar pemprov tidak terlalu nyaman dengan alasan kehati-hatian,” tegasnya. 

Hartono mendorong agar pemerintah provinsi segera mengeksekusi program-program yang telah disusun karena masyarakat menunggu hasil nyata dari berbagai kebijakan tersebut.  

“Kalau memang betul ada angka sebesar itu terparkir di bank, maka pemprov Jatim harus segera merealisasikan program-programnya. Sekarang ini penyerapan anggaran di tingkat OPD juga belum optimal,” tambahnya. 

Menurutnya, pernyataan Menkeu harus dijadikan dorongan agar pemprov mempercepat serapan anggaran dengan memperkuat koordinasi dan komunikasi, baik dengan pemerintah pusat maupun pemerintah kabupaten/kota.  

“Kehati-hatian memang penting, tapi dalam situasi saat ini, keberanian dalam eksekusi kebijakan jauh lebih dibutuhkan karena masyarakat menunggu adanya pergerakan ekonomi,” kata Hartono. 

Ia juga menegaskan, meskipun efisiensi telah menjadi arahan pemerintah pusat, realisasi anggaran tetap harus dilakukan sesuai rencana.  

“Kita sudah menyusun anggaran dengan matang. Apalagi ini sudah mendekati akhir tahun, maka sesegera mungkin penyerapan anggarannya harus dilakukan,” pungkasnya.

Artikel Terbaru
Rabu, 10 Des 2025 00:03 WIB | Umum

Gus Ulib Ingatkan PBNU: Tambang Banyak Mudaratnya, NU Tak Butuh Itu

Lingkaran.net - Dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menjadi sorotan. Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Rejoso Peterongan ...
Selasa, 09 Des 2025 14:23 WIB | Ekbis

Hari Antikorupsi Sedunia, Puan Beri Pesan Pedas

Lingkaran.net - Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyerukan peran besar perempuan dalam membangun budaya antikorupsi di Indonesia. Seruan itu disampaikan ...
Selasa, 09 Des 2025 09:29 WIB | Umum

Hakordia, Ketua Komisi A DPRD Surabaya: Pemberantasan Korupsi Tidak Boleh Berhenti Sebagai Jargon

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengajak seluruh jajaran birokrasi dan masyarakat menjadikan Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 seba ...