Lingkaran.net - Komisi A DPRD Jawa Timur melakukan kunjungan kerja(Kunker) ke Polres Mojokerto Kota untuk memantau langsung kesiapan pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Selasa (2/12/2025).
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu krusial dibahas, termasuk tingkat kerawanan sosial, potensi gesekan antar kelompok, hingga ancaman jaringan intoleran.
Anggota Komisi A Sumardi SH MH menerangkan, pemantauan ini penting mengingat Mojokerto memiliki sejumlah catatan kerawanan yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah potensi konflik antar kelompok perguruan silat yang beberapa kali muncul di masyarakat.
“Ini persoalan yang tidak bisa disampingkan. Meskipun terlihat kecil, tapi kalau tidak diantisipasi justru bisa memicu gesekan,” kata Sumardi.
Dalam pertemuan itu, lanjut Sumardi, Polres Mojokerto Kota juga menyampaikan adanya potensi kerawanan lain yang terkait penyebaran paham intoleran.
Komisi A pun menegaskan pentingnya langkah pencegahan melalui komunikasi dan silaturahmi dengan tokoh agama, serta membangun sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Upaya antisipasi harus melibatkan tokoh lintas agama agar hubungan antarkomunitas tetap terjaga. Jangan sampai peristiwa bom gereja dulu terulang lagi,” ujar Sumardi yang juga anggota Fraksi Golkar.
Ia menyampaikan, untuk pengamanan Nataru, Polres Mojokerto Kota menyiapkan sekira 186 personel internal dengan backup eksternal sekira 86 personel . Jumlah tersebut akan disebar pada titik-titik strategis yang rawan menimbulkan gangguan.
Komisi A juga memahami beban tugas aparat kepolisian yang semakin kompleks dalam menghadapi dinamika sosial di masyarakat. Karena itu, mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara legislatif, aparat keamanan, dan masyarakat untuk menjaga stabilitas wilayah.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan Polres Mojokerto Kota dalam memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2026.
Editor : Zaki Zubaidi