KUFAH IRAQ ,- Ada satu masjid yang memiliki julukan sebagai salah satu Taman Surga di Bumi. Masjid itu adalah Masjid Kufah yang terletak di Kota Kufah, sekitar 17 km selatan Baghdad, Iraq.
Masjid ini memiliki banyak keunggulan, bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa salah satu wasilah masjid ini adalah barang siapa yang memasukinya maka dosanya akan terampuni.
Tak ayal, masjid ini tak terlewatkan sebagai yang turut dikunjungi oleh Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Bersama rombongan, Khofifah menyempatkan diri untuk mendirikan salat dan bermuhasabah di masjid yang banyak disebut telah disinggahi seribu nabi ini, Jumat (31/5/2024).
“Masjid Kufah adalah salah satu taman surga di bumi, karena seribu nabi dan seribu washi telah shalat di sana, dan barang siapa memasukinya maka dosanya akan terampuni,” ucap Khofifah.
Masjid Kufah merupakan masjid besar bagi umat Islam. Menurut beberapa riwayat, orang pertama yang mendirikan Masjid Kufah adalah Nabi Adam as yang kemudian direkonstruksi oleh Nabi Nuh as setelah badai.
Bahkan bagi kaum muslim Syiah, masjid ini merupakan masjid penting keempat setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid al-Aqsa.
Khofifah mengatakan, Masjid Kufah memiliki banyak Maqam atau kedudukan yang menjadi tempat yang digunakan untuk beribadah dan tempat-tempat penting yang populer.
Antara lain yang pertama adalah Rahbah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib. Di tahun 36 Hijriyah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib Karramallahu wajhah datang ke Masjid Kufah. Dan rahbah ini adalah tempat yang dulu digunakan Sayyidina Ali untuk menjawab pertanyaan umat tiap sebelum shalat atau pada kesempatan lain.
Begitu menetap di Kufah, Sayyidina Ali mengajarkan tafsir al-Quran dan ilmu-ilmu lainnya. Di sana beliau memiliki banyak murid di antaranya adalah Kumail bin Ziyad dan Ibnu Abbas.
“Di masjid ini beliau Amirul Mukminin berkali-kali shalat dan menyampaikan ceramah di tempat mulia itu. Sayyidina Ali juga menggunakannya sebagai pengadilan dan pusat pemerintahan, dan pada akhirnya beliau menjemput kesyahidannya di mihrab masjid tersebut,” urai Khofifah.
Maqam berikutnya adalah Maqam Nabi Adam as. Tiang ketujuh Masjid Kufah dikenal dengan Maqam Nabi Adam. Di sana dulu Nabi Adam as bertaubat dan Allah Swt menerima taubatnya.
“Kemudian ada Maqam Malaikat Jibril as. Tiang kelima Masjid Kufah ditetapkan sebagai Maqam Jibril. Pada Malam Mi’raj, saat Nabi Muhammad Saw diberangkatkan oleh Allah dari Masjidil Haram menuju Masjid al-Aqsa, ketika melewati Kufah, Malaikat Jibril as berkata kepada Nabi Saw, “Ya Rasulallah, saat ini engkau ada di depan Masjid Kufah,” atas izin Allah Swt di sana Nabi Saw melakukan dua rakaat salat,” terang Khofifah.
Berikutnya ada pula Maqam Sayyidina Ali Zainal Abidin as-Sajjad as. Tiang ketiga Masjid Kufah adalah tempat shalat Imam Sajjad. Dalam riwayat Abu Hamzah al-Tsumali berkata, “Aku melihat Ali bin Husein as memasuki Masjid Kufah dan melakukan shalat dua rakaat lalu berdoa. Saat akan kembali ke Madinah beliau ditanya seseorang, ‘Untuk apa engkau kemari? Imam Ali bin Husein menjawab, ‘Aku meziarahi ayahku dan shalat di masjid ini.'”
Tempat istimewa lain di Masjid Kufah adalah lokasi terdamparnya kapal Nabi Nuh as. Menurut sejumlah riwayat, bahtera Nabi Nuh as terdampar di Masjid Kufah setelah sekian lama melewati terjangan badai.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Sayyidina Ali berkata kepada masyarakat Kufah bahwa Allah telah memberikan keistimewaan yang tidak diberikan kepada siapapun, dimana Allah menganugerahkan kedudukan khusus untuk tempat Masjid Kufah.
Masjid ini adalah rumah Adam as, tempat Nuh, tempat tinggal Idris, tempat ibadah Nabi Ibrahim dan Nabi Khidr, dan salah satu dari empat masjid yang dipilih oleh Allah untuk umat-Nya.
“MasyaAllah. Ada penanda Nabi Muhammad SAW, Nabi Adam AS dan Malikat Jibril AS pernah singgah disini dan tertulis agar sholat sunnah 2 rokaat sementara 4 rokaat di tempat singgah Nabi Adam a.s. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk datang dan mendirikan shalat disana. Aamiin YRA,” pungkas Khofifah.