x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

Menelusuri Keindahan dan Misteri Gunung Argopuro Jalur Terpanjang di Jawa

Avatar Redaksi

Wisata & Kuliner

Surabaya, Lingkaran.net Jika Anda mencari petualangan mendaki yang menawarkan lebih dari sekadar pemandangan indah, Gunung Argopuro di Pulau Jawa adalah destinasi yang sempurna.

Dengan ketinggian 3.088 meter di atas permukaan laut, gunung ini tidak hanya menyuguhkan lanskap yang memukau, tetapi juga sejarah dan misteri yang kaya.

Gunung Argopuro sendiri merupakan bekas gunung berapi yang kini sudah tidak aktif lagi. Puncak gunung ini adalah titik tertinggi di Pegunungan Iyang.

Berada kawasan Suaka Margasatwa Pegunungan Iyang, kompleks ini sering disebut Iyang-Argapura.

[caption id="attachment_5718" align="aligncenter" width="300"]Pendakian di Gunung Argopuro Pendakian di Gunung Argopuro[/caption]

Gunung ini berada di rangkaian Pegunungan Iyang yang membentang dalam wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo, dengan puncak Rengganis ada di wilayah Kabupaten Jember.

Di kawasan Puncak Rengganis konon menurut legenda masyarakat sekitar bermukim Dewi Rengganis, adik dari Nyi Roro Kidul. Percaya atau tidak cerita dari pendaki yang sempat menjelajah gunung tersebut pun terbilang mistis.

Jalur Pendakian Terpanjang dan Menantang

Gunung Argopuro dikenal sebagai gunung dengan jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa, yakni sekitar 63 KM.

Terdapat dua akses utama untuk mencapai puncaknya: jalur Bremi di Kabupaten Probolinggo dan jalur Baderan di Kabupaten Situbondo.

Kedua jalur ini menawarkan pengalaman yang berbeda namun sama-sama menantang, memerlukan waktu sekitar empat hingga lima hari untuk menyelesaikannya.

Selama perjalanan, pendaki akan melewati hutan hujan tropis yang lebat, savana yang luas, dan hamparan bunga edelweis yang langka.

[caption id="attachment_5719" align="aligncenter" width="300"]Pendakian di Gunung Argopuro Pendakian di Gunung Argopuro[/caption]

Keindahan Danau Taman Hidup dan Cerita Mistisnya

Salah satu daya tarik utama dalam pendakian Gunung Argopuro adalah Danau Taman Hidup.

Danau ini, dengan dermaga kayu tuanya, sering kali diselimuti kabut, menciptakan suasana yang tenang dan magis.

Airnya yang jernih tidak hanya menyegarkan, tetapi juga dapat digunakan untuk kebutuhan logistik seperti air minum.

[caption id="attachment_5720" align="aligncenter" width="300"]Pendaki saat berada di Danau Taman Hidup Pendaki saat berada di Danau Taman Hidup[/caption]

Danau Taman Hidup adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat dan menikmati kedamaian alam.

Meski indah, hal-hal mistis pun sering dijumpai oleh para pendaki yang bermalam di danau Taman Hidup ini. Jika pendaki mengeluarkan suara lantang atau berteriak, kabut tebal pun langsung turun menyelimuti seluruh hamparan danau ini.

Tak jarang pula para pendaki mendengarkan raungan harimau yang ada diseberang danau.

Pewarta Lingkaran.net mencoba mengingat malam ke empat pada perjalanan munuju Danau Taman Hidup di Gunung Argopuro.

Setelah mendirikan tenda di dekat danau, kami memasak dengan menu yang cukup istimewa, mie instan, ikan asin, kerupuk, tempe goreng, sayur selada air dan kornet pemberian teman.

Setelah menyantap makanan, tiba-tiba mata saya terkejut melihat semak-semak di samping tempat kami bermalam.

Puluhan mata menyala rasanya mengintai dari gelap, entah apa itu. Lama tak saya hiraukan, ternyata mata menyala di balik semak itu hewan berbulu lebat yang mencoba mendekati api unggun yang saya buat.

Mahkluk itu rupanya menyukai hangatnya api unggun dengan membelakanginya. Ketika dilihat seksama, langaung kabur di semak belukar. Hal itu pun berulang hingga membuat saya dan kawan-kawan satu tim Comando Pecinta Alam (COPA) tak menghiraukan lagi.

Puncak-Puncak Bersejarah

Gunung Argopuro memiliki tiga puncak yang berdekatan: Puncak Arca, Puncak Argapura, dan Puncak Rengganis. Puncak Rengganis, khususnya, sarat dengan legenda lokal.

Menurut cerita, ini adalah tempat bersemedi Dewi Rengganis, seorang putri dari Kerajaan Majapahit.

Di sini, pendaki dapat menemukan makam dan beberapa bangunan petilasan yang diperkirakan dibangun pada abad ke-12, menambah aura mistis dan historis pada perjalanan mereka.

Habitat Satwa Liar

Selain keindahan alam dan sejarahnya, Gunung Argopuro juga menjadi rumah bagi berbagai satwa liar, termasuk burung merak hijau (green peafowl).

Pendaki sering kali dapat melihat satwa endemik ini di habitat aslinya, terutama di kawasan sabana yang luas. Ini memberikan kesempatan unik untuk mengamati dan menghargai keanekaragaman hayati Indonesia.

Mendaki Gunung Argopuro bukan hanya sekadar menaklukkan puncak, tetapi juga sebuah perjalanan melalui keindahan alam, sejarah, dan budaya.

Dengan jalur pendakian yang panjang dan menantang, serta pemandangan yang memukau di setiap tikungannya, Gunung Argopuro menawarkan pengalaman mendaki yang tak terlupakan bagi setiap petualang. Alkalifi Abiyu

Artikel Terbaru
Selasa, 01 Jul 2025 21:32 WIB | Politik & Parlemen

Impor Sapi Dibuka, DPRD Jatim: Jangan Sampai Harga Sapi Lokal Anjlok! 

    Surabaya, Lingkaran.net Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi membuka kuota impor sapi untuk tahun 2025 sebagai langkah strategis mengatasi defisit p ...
Selasa, 01 Jul 2025 21:06 WIB | Pemerintahan

Jam Malam Anak di Surabaya Mulai Berlaku 3 Juli 2025, Orang Tua Diminta Terlibat Aktif

Pemkot Surabaya akan memberlakukan sweeping jam malam anak bagi anak-anak yang masih berada di luar rumah setelah pukul 22.00 WIB. ...
Selasa, 01 Jul 2025 18:29 WIB | Surabaya Raya

Dishub Surabaya Segera Buka Rute Baru Feeder Wira Wiri di Wilayah Ini

Dishub Surabaya berencana menambah rute baru angkutan Feeder Wira Wiri. ...