Surabaya, Lingkaran.net Menjelang debat perdana Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, pasangan calon petahana nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, menggelar doa bersama sebagai persiapan spiritual.
Acara doa ini berlangsung di Lobby Hotel Whiz Luxe Surabaya pada Jumat (18/10) pukul 18.20 WIB, diikuti oleh tim pemenangan, relawan, dan perwakilan partai pendukung, termasuk kader Golkar Heru Tjahjono. Doa dipimpin oleh Prof. Dr. Ridwan Nasir dan KH Asep Saifuddin Chalim.
Khofifah menyatakan bahwa dirinya dan Emil terus berkoordinasi secara intens, mempersiapkan diri untuk debat yang akan mempertemukan mereka dengan dua pasangan lain, yaitu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
“Kami terus berkoordinasi secara teknis dan kualitatif. Kami tidak pernah meremehkan persiapan. Insya Allah, kami siap tampil prima di debat Pilgub Jatim perdana,” kata Khofifah dengan optimisme.
Meskipun tidak melakukan persiapan khusus, Khofifah menjelaskan bahwa data terkait capaian program selama kepemimpinannya sudah dikuasai dengan baik. “Capaian program selama lima tahun ini sudah seperti makanan sehari-hari bagi kami,” tambahnya.
Debat yang diadakan oleh KPU Jatim ini mengangkat tema “Kebutuhan Dasar dan Kesejahteraan Masyarakat,” yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan kedaulatan pangan.
Khofifah melihat debat ini sebagai kesempatan penting untuk memaparkan capaian program selama lima tahun memimpin Jawa Timur, sekaligus menyampaikan visi misi ke depan.
“Tema debat kali ini sangat relevan. Misalnya di bidang pendidikan, dalam kewenangan Pemprov adalah SMA, SMK, dan SLB. Alhamdulillah, selama lima tahun berturut-turut, siswa SMA Jawa Timur yang diterima di perguruan tinggi negeri, baik dengan tes maupun tanpa tes, menjadi yang tertinggi secara nasional,” ujarnya bangga.
Khofifah juga menyoroti prestasi Jawa Timur di ajang olimpiade sains nasional, di mana provinsi ini berhasil menjadi juara umum selama tiga tahun berturut-turut.
“Ini adalah hasil kerja keras dari seluruh ekosistem pendidikan—mulai dari kepala sekolah, guru, siswa, hingga wali murid. Kami harap ini akan mendongkrak kualitas SDM Jatim menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.
Di sektor kedaulatan pangan, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur masih menjadi lumbung pangan nasional, dengan produksi padi mencapai 9,7 juta ton pada tahun 2023. Sejak 2020, produksi padi Jawa Timur terus menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Selain itu, Khofifah menyampaikan capaian penting dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. “Pada 2020, kemiskinan ekstrem di Jatim berada di angka 4,4%, namun per Maret 2024, kami berhasil menurunkannya menjadi 0,66%. Ini semua adalah hasil kerja keras kami,” tegasnya.
Menutup pernyataannya, Khofifah optimis menghadapi debat. “Prinsipnya, insya Allah kami siap,” pungkasnya.
Debat perdana Pilgub Jatim 2024 ini diharapkan menjadi ajang penting bagi ketiga paslon untuk memaparkan visi mereka dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Alkalifi Abiyu