x lingkaran.net skyscraper
x lingkaran.net skyscraper

42 Persen Guru Tergantung Pinjol, Realitas Pahit di Balik Dunia Pendidikan

Avatar Redaksi

Nasional

Jakarta, Lingkaran.net Realitas pahit kesejahteraan guru di Indonesia kembali mencuat ke permukaan.

Anggota Komisi X DPR RI, dr. Gamal Albinsaid, mengungkap fakta mencengangkan bahwa 42 persen guru di Indonesia terjerat pinjaman online (pinjol).

Fakta ini menunjukkan adanya masalah mendalam yang harus segera diatasi jika ingin pendidikan nasional lebih berkualitas.

Menurut Gamal, guru adalah "urat nadi pendidikan." Tanpa mereka, pembelajaran di ruang kelas tidak akan berjalan. Namun, data dari Institute for Demographic and Poverty Studies (IDEAS) menunjukkan kondisi miris:

42 persen guru memiliki penghasilan di bawah Rp 2 juta per bulan.

72 persen guru honorer berada di situasi serupa, dengan 20,5 persen di antaranya hanya berpenghasilan di bawah Rp 500 ribu per bulan.

Bagaimana kita bisa berharap mereka mengajar dengan serius, fokus, dan konsentrasi penuh jika kesejahteraan mereka masih jauh dari layak? ujar Gamal, Selasa (9/12).

Guru: Pendidik yang Terjebak Pinjaman Online

Salah satu temuan paling memprihatinkan adalah banyaknya guru yang terjebak pinjol. Menurut Gamal, hal ini bukan hanya persoalan ekonomi, tetapi juga menggambarkan betapa minimnya perhatian terhadap kesejahteraan para pendidik.

"Profesi guru itu mulia, tapi mereka harus meminjam uang dari pinjol hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi ini tentu memengaruhi psikologi mereka saat mengajar," lanjut Gamal.

Peningkatan Kesejahteraan Sebagai Solusi

Gamal menegaskan bahwa kesejahteraan guru harus menjadi prioritas jika Indonesia ingin mencetak generasi unggul. Ia pun mengusulkan beberapa langkah konkret:

1. Revisi Gaji GuruPemerintah harus menaikkan gaji guru, terutama guru honorer, agar mereka bisa hidup layak. "Jika upah mereka masih di bawah standar, bagaimana kita bisa menarik orang-orang terbaik untuk menjadi guru?" katanya.

2. Program Makan Siang Gratis untuk GuruGamal menyarankan agar program makan siang gratis yang biasanya diberikan kepada siswa juga mencakup guru. Jangan sampai anak-anak kenyang, tapi gurunya kelaparan, ujarnya.

3. Akses Kredit AmanUntuk mengurangi ketergantungan pada pinjol, pemerintah harus menyediakan akses kredit berbunga rendah khusus bagi guru.

4. Penghargaan SosialGamal juga menyoroti pentingnya mengangkat status sosial guru. "Guru harus menjadi sosok yang dihormati di masyarakat, bukan sekadar pekerja biasa," katanya.

Masa Depan Pendidikan Dimulai dari Guru

Pendidikan berkualitas tidak akan tercapai tanpa guru yang sejahtera. "Jangan berharap kita bisa menghasilkan generasi yang cerdas jika kita tidak memperhatikan kesejahteraan mereka yang mendidik," tegas Gamal.

Dengan tekanan ekonomi yang terus menghantui, guru-guru Indonesia tetap berdedikasi di tengah keterbatasan. Kini, giliran pemerintah dan masyarakat untuk memberikan penghargaan yang layak bagi mereka.

Pendidikan adalah investasi masa depan. Jika guru kita terus diabaikan, masa depan bangsa pun akan suram, tutup Gamal. Alkalifi Abiyu

Artikel Terbaru
Minggu, 26 Okt 2025 17:08 WIB | Umum

Pemkot Surabaya Berencana Terbitkan Aturan Pembatasan Tenda Hajatan, Komisi A: Tidak Perlu Buru-buru

Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan Pemkot agar tidak tergesa-gesa membuat aturan pembatasan tenda hajatan yang menutup jalan kamp ...
Minggu, 26 Okt 2025 15:55 WIB | Umum

Izin Tutup Jalan untuk Hajatan di Surabaya Kini Harus Ada Persetujuan RT/RW dan Lurah

Pengajuan izin penggunaan jalan umum untuk hajatan kini tidak bisa dilakukan langsung ke kepolisian melainkan harus berjenjang melalui RT/RW dan kelurahan ...
Sabtu, 25 Okt 2025 13:37 WIB | Jeda Ngopi

Pertunjukan Angon Angin Kotaseger Tampil Memukau di Parade Teater Jatim 2025

Lingkaran.net - Parade Teater Jawa Timur 2025 resmi digelar pada 24–25 Oktober di Gedung Cak Durasim, kompleks Taman Budaya Provinsi Jawa Timur.   Salah satu p ...