Surabaya, Lingkaran.net Evaluasi kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Timur menjadi sorotan tajam di awal 2025.
Multazamudz Dzikri, anggota Komisi C DPRD Jatim, mengungkapkan empat dari sepuluh BUMD milik Pemprov Jatim tidak sehat dan gagal memberikan kontribusi maksimal. Politisi PKB ini bahkan menyarankan langkah tegas: evaluasi total atau dibubarkan saja!
“Setidaknya ada empat BUMD yang sangat memprihatinkan. Mereka tidak mampu memenuhi target deviden dan justru menjadi beban daerah,” tegas Multazam pada Senin (13/1/2025).
PT Jatim Ghra Utama dan PWU: Antara Harapan dan Realita
PT Jatim Ghra Utama menjadi perhatian serius. Devidennya anjlok hingga 60% dari Rp 2,4 miliar pada 2023 menjadi hanya Rp 1 miliar pada 2024. “Ini jelas tidak sesuai ekspektasi. Perlu evaluasi serius, terutama anak perusahaannya yang malah menjadi beban,” ujar Multazam.
Kondisi serupa dialami PT Panca Wira Usaha (PWU). Meski memiliki banyak anak perusahaan, devidennya hanya Rp 1 miliar. “Ironis. Dengan banyak usaha, kontribusinya justru minim. Harus ada pembenahan manajemen,” katanya.
PT Air Bersih dan PT Askrida: Solusi atau Masalah?
PT Air Bersih dianggap gagal memanfaatkan potensinya. Deviden terus turun dan jauh dari target. “Jualan air kok rugi? Direksi harus dievaluasi, kalau perlu diganti atau diserahkan ke pihak ketiga untuk pengelolaan yang lebih serius,” sindirnya.