Surabaya, Lingkaran.net---Pemkot Surabaya telah menyiapkan serangkaian kegiatan religi bagi para siswa untuk mengisi bulan suci Ramadan tahun ini.
Kegiatan yang dirancang tersebut tidak hanya ditujukan bagi siswa muslim tetapi juga siswa non muslim.
Mereka akan mendapatkan pembelajaran yang sama untuk penguatan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pembelajaran religi selama Ramadan akan dirancang untuk semua siswa, baik muslim maupun non muslim. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi kegiatan negatif selama masa liburan berlangsung.
"Dispendik akan menyiapkan kegiatan keagamaan dan kebangsaan untuk semua siswa. Tujuannya untuk menguatkan ilmu agama dan menghindari kegiatan negatif ketika libur Ramadan nanti," ujar Wali Kota Eri Cahyadi akhir pekan kemarin.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan / Dispendik Surabaya, Yusuf Masruh menyampaikan, pembelajaran atau kegiatan religi untuk siswa muslim akan berlangsung di sekolah atau masjid terdekat sekolah. Sedangkan bagi siswa non muslim, kegiatan akan berlangsung di sekolah ataupun tempat peribadatan agama masing-masing.
"Libur sepekan pertama, sebelum dan waktu Ramadan hingga pasca Ramadan akan diadakan beragam kegiatan pembelajaran keagamaan untuk para siswa di kota Surabaya, ungkap Yusuf.
Yusuf merinci, libur sepekan sebelum Ramadan, siswa akan diberi tugas yang menunjang pengetahuan keagamaan. Tugasnya, antara lain mengerjakan cerita atau naskah religi hingga membuat miniatur sarana ibadah.
"Untuk dua pekan pembelajaran di sekolah akan diisi oleh kegiatan tadarus, sholat berjamaah, pelatihan menjadi imam dan khotib, pelatihan menjadi moderator kajian bagi siswa perempuan, serta ceramah/ kajian disamping pembelajaran umum," terangnya.
Yusuf menambahkan, kegiatan religi pasca Ramadan akan meliputi literasi syiar Hari Raya Idul Fitri dan ditutup dengan Apresiasi Sekolah terhadap siswa sesuai hasil kegiatan pembelajaran di bulan Ramadan.
"Sementara bagi siswa non muslim akan menyesuaikan kegiatan pembelajaran agama masing-masing," imbuhnya.
Saat ini, ungkap Yusuf, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), dan Kelompok Kerja Guru (KKG) untuk membuat panduan kegiatan. Panduan ini nantinya akan disebar ke semua sekolah dalam menjalankan kegiatan Ramadan.
"Dari panduan itu, teman-teman sekolah bisa menyesuaikan budaya dan kebiasaan masing-masing, terkait kegiatan apa yang bisa dilakukan selama Ramadan," papar Yusuf.
Ia menambahkan, sebelum kegiatan pembelajaran pra Ramadan akan diawali dengan sosialisasi kepada orang tua siswa.
"Harapannya selama bulan Ramadan berlangsung. Para siswa bisa memperkuat karakternya lewat kegiatan religi yang digelar oleh sekolah masing-masing," harapnya.
Sebagai informasi, dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) atau Surat Edaran tiga menteri yakni Mendikdasmen, Menag dan Mendagri mengumumkan bahwa libur Ramadan akan berlangsung pada tanggal 27-28 Februari hingga 5 Maret 2025.Sementara siswa masuk sekolah pada bulan Ramadan di tanggal 6 sampai 25 Maret 2025. Selanjutnya, siswa akan libur kembali pada tanggal 26-28 Maret hingga 8 April 2025. (*/Hafiahza)
Editor : Redaksi