Surabaya, Lingkaran.net.—Tidak sulit untuk menemukan Kampung Wisata Ketandan. Akses masuk utamanya berada di Jalan Tunjungan Nomor 28, Surabaya.
Lokasi salah satu kampung lawas di Kota Pahlawan tersebut berada di “segi empat emas”. Sebab, wilayahnya diapit oleh empat jalan protokol di jantung kota.
Di sisi timur, Kampung Wisata Ketandan berbatasan dengan Jalan Tunjungan, di sisi selatan berbatasan dengan Jalan Embong Malang.
Sedangkan di sisi barat berbatasan dengan Jalan Blauran, serta di sisi utara berbatasan dengan Jalan Praban. Sehingga, perkampungan di tengah kota itu menjadi hidden gen dengan daya tarik wisata.
Akses utama menuju Kampung Wisata Ketandan berada di Jalan Tunjungan. Ada plat besar yang menunjukkan keberadaan kampung yang masuk wilayah Kelurahan Genteng tersebut.
Jalan utamanya tidak terlalu luas. Gang selebar dua meter itu ramai dilalui warga dan para wisatawan.
Namun, ada hal unik yang sudah lama menjadi kebiasaan di Ketandan. Yaitu, pengendara sepeda motor harus turun dari kendaraannya bila melintas di wilayah perkampungan.
Sehingga, para wisatawan dapat menitipkan kendaraannya di lahan parkir yang sudah disediakan oleh warga kampung yang mengelola wisata. Setelah itu, mereka bisa menuju lokasi wisata dengan berjalan kaki.
Setidaknya, ada tiga lokasi cagar budaya yang dapat disambangi oleh para wisatawan. Yakni Masjid An Nur, Makam Mbah Butut Tondo, dan Pendopo Balai Budaya Cak Markeso. Ketiganya memiliki nilai sejarah ratusan tahun.