Surabaya, Lingkaran.net Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menemukan dugaan kecurangan dalam distribusi minyak goreng bersubsidi merek MinyaKita.
Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, dan Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, ditemukan bahwa kemasan MinyaKita yang seharusnya berisi 1 liter, ternyata hanya berisi 900 mililiter.
Menariknya, harga MinyaKita di pasaran masih sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter, namun takarannya justru berkurang hingga 10%.
Temuan ini langsung menimbulkan kegaduhan, terutama di tengah masyarakat menyambut Ramadan dan Idul Fitri, di mana kebutuhan minyak goreng meningkat drastis.
Bagaimana Kondisi di Jawa Timur?
Menyusul temuan tersebut, muncul pertanyaan: apakah kasus serupa juga terjadi di Jawa Timur? Anggota Komisi B DPRD Jatim, Muhammad Arbayanto, menyatakan bahwa hingga saat ini kondisi pasar di Jawa Timur masih relatif stabil. Namun, ia tetap mengingatkan agar ada langkah antisipasi.
“Sampai saat ini, situasi di Jatim masih kondusif. Stabilitas pasar masih terjaga, apalagi ini menjadi salah satu agenda prioritas pertama Ibu Gubernur Khofifah setelah dilantik. Namun, segala kemungkinan bisa terjadi,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (11/3/2025).