Surabaya, Lingkaran.net Ketua Komisi C DPRD Surabaya Eri Irawan angkat bicara soal keterbatasan lahan makam yang dikelola Pemkot Surabaya. Dewan menyodorkan sejumlah solusi.
Menurut Eri, pemkot bisa menyiapkan dua skema untuk mengatasi lahan makam yang terbatas. Pertama, mengoptimalkan makam lahan yang sudah eksis.
Hal itu dapat dilakukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih karena masih bisa dioptimalkan di sisi utara, tengah, dan timur yang kondisinya memungkinkan.
Yang kedua, secara paralel melakukan penyediaan lahan sesuai kekuatan anggaran hingga 2026. Agar akhir tahun depan atau awal 2027 kita sudah memiliki lahan makam baru, ujar Anggota Fraksi PDI Perjuangan tersebut, Kamis (20/23/2025).
Kajian soal izin lokasi makam baru di TPU Sumber Rejo dan TPU Warugunung saat ini tengah digarap. Luas lahan tempat peristirahatan terakhir itu diproyeksikan totalnya 120 hektar.
Di TPU Sumber Rejo ini ada lahan 44 hektar, sedangkan milik pemkot 40 hektar. Sedangkan di Waru Gunung baru dilakukan izin lahan 10 hektar dari proyeksi 80 hektar, bebernya.
Eri menyebut, keterbatasan lahan TPU menjadi isu yang krusial menyangkut hajat masyarakat. Rata-rata angka kematian setiap tahunnya mencapai 30.000 jiwa.
Dengan dua skema tersebut, diharapkan dapat menjawab kebutuhan. Yang mana saat ini hanya tersisa 32.000 unit makam di TPU yang dikelola oleh pemkot.
Dengan demikian, dia berharap isu ini dapat segera tuntas. Apalagi, dewan sudah menyetujui rencana pembukaan TPU baru.
Ditambah lagi dengan penghapusan retribusi pengelolaan 13 makam yang dikelola Pemkot Surabaya.
DPRD dan Pemkot Surabaya telah menyetujui anggaran sekitar Rp13 miliar untuk pengelolaan makam. Di antaranya untuk gaji pegawai, perawatan, dan lain-lain, imbuhnya. (Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi