Surabaya, Lingkaran.net Penerangan di Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) menjadi sorotan. Pasalnya, meski menjadi jalur vital yang menghubungkan Jawa dan Madura, lampu-lampu di jembatan ini sering bermasalah.
Penyebabnya? Tagihan listrik yang mencapai Rp150 juta per bulan belum jelas siapa yang harus menanggungnya.
Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, mengungkapkan bahwa sejak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dibubarkan, pengelolaan Jembatan Suramadu menjadi tanggung jawab beberapa kementerian, yaitu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian PUPR.
Namun, lanjut politisi Partai Gerindra ini hingga kini kedua pihak masih saling lempar tanggung jawab soal biaya listrik.
“Dulu BBWS yang menangani, sekarang setelah dibubarkan, urusan maintenance dan pembayaran listrik tidak ada yang jelas. Kemenhub dan Kementerian PUPR terlibat, tapi belum ada kepastian siapa yang harus bayar,” ujar Abdul Halim, Sabtu (22/3/2025).
Minimnya penerangan di Jembatan Suramadu bukan sekadar masalah administratif, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan. Jalur sepanjang 5,4 km ini menjadi rawan kecelakaan dan tindak kriminal, terutama di malam hari.