Surabaya, Lingkaran.net Sektor wisata di Surabaya pada triwulan pertama 2025 masih lesu.
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab lesunya tingkat kunjungan wisata di Surabaya yang masuk pendapatan kas daerah tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata / Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, salah satu faktor tersebut yaitu kondisi cuaca yang tengah mengalami musim penghujan.
Kondisi musim itu cukup signifikan mempengaruhi jumlah kunjungan wisata. Sebab, mayoritas kawasan wisata berada di luar ruangan.
Kalau sudah tidak musim hujan nanti semakin ramai, jelas Hidayat.
Mantan Kepala Bappenda Surabaya itu menyebut, curah hujan selama tiga bulan awal tahun ini juga berdampak pada pendapatan dari sektor sewa sejumlah lapangan olahraga.
Seperti halnya Lapangan Thor, Gelora Pancasila, Stadion Gelora 10 November, dan Stadion Gelora Bung Tomo. Belum ada agenda besar yang digelar di fasilitas olahraga yang dikelola pemkot tersebut.
Namun, Hidayat mengaku sejumlah event olahraga berskala nasional hingga internasional akan digelar pada pertengahan sampai pengujung tahun ini di lapangan olahraga tersebut.
Akan banyak event. Ada Kejurnas Perbasi sampai Piala Dunia Voli U-21 nanti akan digelar di Surabaya. Banyak atlet dari luar negeri yang datang, lanjutnya.
Tak hanya menyumbang pendapatan dari sektor sewa lapangan, berbagai agenda olahraga berskala besar tersebut juga meningkatkan perputaran uang penginapan dan belanja sampai puluhan miliar.
Dengan adanya agenda olahraga tersebut, Pemkot Surabaya juga akan tetap menggenjot paket wisata andalan. Yaitu sport tourism. Konsep yang menggabungkan antara kegiatan olahraga dengan wisata.
Banyak event lari yang digelar di pusat wisata Kota Lama Surabaya, Tugu Pahlawan, dan Balai Pemuda Surabaya, terang dia.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Surabaya Akmarawita Kadir menjelaskan target pendapatan Disbudporapar Surabaya sepanjang tahun ini mencapai Rp19 miliar. Dalam evaluasi triwulan pertama, pendapatan yang sudah masuk Rp4,2 miliar.
Ini hasil yang cukup baik. Mudah-mudahan bisa dipertahankan kedepannya sampai dengan triwulan terakhir bisa tercapai atau bahkan lebih. Kalau sektor pariwisata memang perlu dievaluasi, ujarnya. (*/Rifqi Mubarok)
Editor : Redaksi