Kediri, Lingkaran.net Suasana hangat dan penuh semangat terasa di Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan, Kota Kediri, Rabu (28/5/2025). Ribuan mata tertuju pada satu panggung utama dalam forum Muhasabah dan Halaqoh (Muhalaqoh) bertema "Digitalisasi Dakwah: Dari Mimbar ke Layar TV".
Tak hanya dihadiri 600 kiai se-Jawa Timur, acara ini juga menghadirkan sosok yang tak asing di dunia hiburan, Raffi Ahmad.
Tapi kali ini, Raffi hadir bukan sebagai presenter atau aktor. Ia datang sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, dengan satu misi penting yakni mendorong santri untuk melek digital dan percaya diri berdakwah lewat media sosial.
Acara dibuka dengan sesi muhasabah, ajang refleksi dan evaluasi bersama bagi kalangan pesantren. KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans, Ketua Harian Gernas Ayo Mondok, menegaskan pentingnya kesadaran untuk terus berbenah.
"Kami menyadari masih ada kekurangan. Maka, kita buka ruang untuk memperbaiki dan bergerak bersama, ujar Gus Hans.
Berlanjut ke sesi halaqoh, forum ini menjadi ajang diskusi hangat para ulama untuk menata arah pesantren di tengah derasnya arus digitalisasi.
Salah satu pokok bahasan bagaimana menjadikan santri sebagai pelaku utama di ruang digital, bukan hanya penonton.
Di hadapan para kiai dan santri, Raffi membagikan pandangan dan kisah inspiratif. Ia menyoroti bagaimana konten positif bisa berdampak luar biasa. Salah satunya, cerita tentang seseorang yang viral karena mengunggah video membersihkan masjid hingga akhirnya diundang naik haji oleh Raja Arab Saudi.
Itu kekuatan media sosial. Kebaikan bisa viral, asal kita kreatif dan niatnya lurus. Santri jangan minder. Kalian bukan hanya pewaris tradisi, tapi juga pemimpin masa depan, ujar Raffi disambut tepuk tangan peserta.
Raffi juga mendorong dakwah dengan sentuhan kekinian, lewat Instagram, TikTok, atau YouTube, selama tetap menjaga nilai dan etika.
Acara ini turut dibuka oleh Wali Kota Kediri, Mbak Vinanda Prameswati, yang menyampaikan apresiasinya atas inisiatif cerdas Gernas Ayo Mondok.
Ini forum yang luar biasa. Semua elemen pesantren berkumpul untuk menatap masa depan dakwah yang lebih luas dan inklusif, ujarnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini:
KH Anwar Iskandar (Ketua Umum MUI dan Pengasuh Ponpes Al-Amien),
KH Luqman Harist Dimyathi (Ketua Umum Gernas Ayo Mondok),
Alissa Wahid (Ketua PBNU),
Gus Faried, Gus Maksum,
Maria Goretti Limi (CEO TvOne),
dan Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha.
Santri Melek Digital, Dakwah Makin Luas
Muhalaqoh ini bukan sekadar forum biasa, tapi menjadi penanda zaman: bahwa pesantren kini tak hanya kuat di dunia nyata, tapi juga siap menaklukkan ruang digital.
Dengan dukungan para tokoh, Gernas Ayo Mondok sukses membangkitkan semangat baru: santri kreatif, melek digital, dan siap berdakwah di semua lini kehidupan. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi