Keberadaan sound horeg tengah tengah disorot, usai Forum Satu Muharram 1447 Hijriah Pondok Pesantren (Ponpes) Besuk, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) mengeluarkan fatwa haram.
Keputusan tersebut menuai pro dan kontra. Organisasi Islam, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukungnya. Sedangkan, pengusaha meminta fatwa haram tersebut tidak dipukul rata. Sebab, tidak semuanya sound horeg mengandung unsur yang disebutkan di dalam fatwa.
Belum selesai pro dan kontra mengenai fatwa haram sound horeg, baru-baru ini viral di media sosial soal ricuh karnaval bersih desa di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang pada Minggu, 13 Juli 2025.
Pada unggahan akun Instagram @txtdrjawa dinarasikan keributan diduga dipicu oleh permintaan salah seorang warga untuk mengecilkan suara sound horeg.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat dalam wawancaranya dengan media menyebutkan kegiatan tersebut dilaksanakan warga sendiri, panitianya juga dari mereka. Karenanya, ini merupakan permasalahan antar-warga.
Terlepas dari pro dan kontra tersebut, sound horeg memiliki sejarah panjang sebelum kini dinikmati oleh masyarakat.
Penasaran dengan asal usul sound horeg? Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Sound Horeg?
Sound horeg terdiri dari dua kata. Sound merujuk pada sound system yang digunakan untuk pengeras suara. Sedangkan horeg berasal dari Bahasa Jawa yang berarti menggetarkan.
Menurut jurnal 'Analisis Hukum Terhadap Penggunaan Sound System yang Melebihi Batas (Sound Horeg) (Studi Kasus Wilayah Hukum Kecamatan Karangploso)' karya Sinta Della Lesgasevia, sound horeg ialah fenomena yang berkembang di kalangan masyarakat dengan memanfaatkan alat penghasil suara dengan volume yang cenderung tinggi.
Awal mula penggunaan sound dengan suara keras bertujuan untuk memberikan pengumuman, kampanye, hingga acara keagamaan dan hajatan. Kemudian berkembang menjadi yang sekarang ini.
Sejarah Sound Horeg
Sound horeg biasanya digunakan saat acara-acara atau momen hiburan masyarakat. Penggunaannya mulai satu dekade terakhir di desa-desa Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Tidak ada angka pasti mengenai tahun berapa sound horeg pertama kali muncul, beberapa literasi menyebut sound horeg muncul pada 2000-an. Kemudian mulai populer sejak 2014. Keberadaannya kian populer setelah Covid-19.
Kekinian, sound horeg menjadi sebuah trend di beberapa daerah, seperti Malang, Blitar, Kediri, hingga Banyuwangi.
Keberadaannya terus berkembang, bahkan muncul adu atau batle antar-pemilik di sebuah lapangan kosong.
Demikian ulasan mengenai asal usul dan sejarah sound horeg, semoga bermanfaat.
Editor : Baehaqi