Lingkaran.net - Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Surabaya, Fuad Benardi, menyoroti banjir yang kembali melanda sejumlah wilayah di Kota Surabaya pada sore ini, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, tingginya curah hujan ekstrem yang terjadi tidak hanya di Surabaya, tetapi juga di daerah sekitar seperti Sidoarjo dan Mojokerto, menjadi faktor utama genangan air yang meluas.
Baca juga: Komisi D DPRD Jatim Dukung Peningkatan Keselamatan di Perlintasan KA Kediri
“Memang saat ini kita sedang menghadapi musim penghujan dengan cuaca yang cukup ekstrem. Ini perlu pengawasan ekstra dari Pemkot Surabaya,” ujar Fuad.
Politisi PDIP ini menceritakan bahwa saat banjir terjadi, lokasi tempat tinggalnya pun ikut terdampak akibat curah hujan tinggi yang tidak tertampung oleh box culvert.
“Airnya meluap karena volume tampung saluran tidak cukup besar. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Fuad ini menilai bahwa di masa kepemimpinan Tri Rismaharini (mantan Wali Kota Surabaya) sistem drainase Surabaya sudah mulai terintegrasi dengan baik. Namun, menurutnya, persoalan yang kini muncul adalah kurangnya perawatan dan pembersihan saluran air secara berkala.
Baca juga: Prabowo Ingin Kereta Cepat Whoosh Tembus Banyuwangi, DPRD Jatim: Akselerasi yang Patut Disyukuri
“Integrasi saluran air di masa Bu Risma sudah baik, tapi sekarang yang perlu diperhatikan adalah manajemen perawatannya. Apakah pembersihan sedimen dilakukan rutin atau tidak? Karena kalau tidak, endapan lumpur akan menumpuk dan kapasitas box culvert berkurang,” jelasnya.
Fuad juga menekankan pentingnya pengelolaan pompa air dan bozem secara lebih efisien. Ia menilai pompa air seharusnya sudah diaktifkan sebelum hujan deras turun, agar air di bozem bisa dikuras terlebih dahulu sehingga daya tampungnya lebih besar saat hujan mengguyur.
“Pompa air jangan menunggu hujan deras baru dinyalakan. Kalau dari awal sudah dijalankan, genangan bisa diminimalkan,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Program Youth Agrifuture Hub Pemprov Jatim Dapat Suntikan Rp7,5 Miliar di APBD 2026
Fuad berharap Pemkot Surabaya dapat segera melakukan langkah konkret dengan melakukan pembersihan saluran, perawatan box culvert, serta optimalisasi pompa dan bozem, agar banjir tidak terus berulang setiap musim penghujan tiba.
“Warga Surabaya tentu ingin merasa aman dan tenang saat hujan datang. Ini soal manajemen air yang harus benar-benar dijaga,” pungkasnya.
Editor : Setiadi