Mojokerto, Lingkaran.net Terletak di kaki pegunungan Penanggungan, Air Petirtaan Jolotundo menyimpan kisah misteri dan keindahan yang menunggu untuk diungkap.
Terbentang di tengah hutan hijau dan dikelilingi oleh udara segar, situs kuno ini bukan sekadar sebuah pemandian; ia adalah saksi bisu dari kejayaan kerajaan Jawa kuno.
Ditemukan di kawasan Trawas, Mojokerto, Air Petirtaan Jolotundo dikenal sebagai sebuah pemandian suci yang dibangun pada abad ke-9.
Arsitekturnya yang megah, dengan ornamen yang khas, menunjukkan bahwa situs ini pernah menjadi pusat ritual keagamaan yang penting.
Dikenal dengan struktur candi dan kolam yang indah, Air Petirtaan Jolotundo menggambarkan keterampilan dan kepercayaan masyarakat pada masa lalu.
Kejayaan pemandian kuno ini dapat dilihat dari detail-detail artistik yang tertanam pada bangunannya.
Terdapat ukiran yang menggambarkan berbagai motif mitologis, menunjukkan pengaruh budaya Hindu-Buddha yang mendominasi wilayah tersebut.
Air yang mengalir dari mata air alami di sekitar pemandian ini dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan, menjadikannya sebagai tempat peribadatan yang sakral.
Kehadiran Air Petirtaan Jolotundo bukan hanya menawarkan perjalanan ke masa lalu, tetapi juga kesempatan untuk menikmati keindahan alam sekitarnya.
Hutan hijau yang mengelilingi situs ini menciptakan suasana tenang yang ideal untuk refleksi dan perenungan.
Pengunjung juga dapat merasakan bagaimana rasanya berada di pusat kegiatan keagamaan kuno sambil menikmati keindahan alam yang masih terjaga.
Namun, di balik pesonanya yang menawan, Air Petirtaan Jolotundo menghadapi tantangan modern.
Baca juga: Mengeksplorasi Keajaiban Alam Pacet, Berikut Tempat Wisata Instagramable yang Wajib Anda Kunjungi
Perlunya upaya konservasi dan perlindungan terhadap situs ini semakin mendesak untuk menjaga warisan budaya yang berharga ini agar tidak hilang ditelan zaman.
Pemerintah daerah bersama dengan berbagai pihak terkait bekerja keras untuk memastikan bahwa situs ini tetap terjaga dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Mengunjungi Air Petirtaan Jolotundo adalah seperti menjelajahi jendela ke masa lalu, mengungkap keajaiban yang tersembunyi di dalam hutan, dan merasakan keajaiban budaya Jawa kuno.
Setiap sudut situs ini menceritakan kisah yang menunggu untuk dipecahkan, memberikan pengunjung sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.
Air Petirtaan Jolotundo yang terletak di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, konon memiliki kualitas air terbaik setelah air zam-zam.
Jolotundo merupakan kompleks candi yang diperkirakan dibangun pada 899 Saka atau 977 Masehi. Salah satu bangunannya adalah petirtaan atau kolam air.
Baca juga: Agus Kasiyanto, Maestro Seni Cor Kuningan dari Mojokerto yang Mendunia
Dilansir dari laman disparpora.mojokertokab.go.id, Jolotundo terletak di lereng Gunung Penanggungan. Untuk mencapai objek wisata ini, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi roda 2 maupun roda 4.
Petirtaan Jolotundo memiliki panjang 16,85 meter, lebar 13,52 meter, dan kedalaman 5,20 meter. Petirtaan ini terbuat dari batu andesit yang dipahat halus.
Debit air petirtaan Jolotundo tidak pernah berkurang meskipun musim kemarau. Kualitas airnya dipercaya salah satu yang terbaik di dunia dengan kandungan mineral yang tinggi.
Air Petirtaan Jolotundo dipercaya bisa mengobati berbagai penyakit dan membuat peminumnya awet muda.
Tak heran bila pengunjung Jolotundo kerap membawa botol atau jerigen supaya bisa membawa pulang air Jolotundo. Alkalifi abiyu
Editor : Redaksi