Surabaya, Lingkaran.net Di tengah riuhnya kekhawatiran global atas kemunculan varian baru COVID-19 seperti JN.1, XEC, LF.7, hingga NB.1.8, kabar baik justru datang dari Jawa Timur.
Pelaksana Tugas Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, mengonfirmasi bahwa angka kasus COVID-19 di provinsi ini terus menurun.
Baca juga: Respon Wagub Jatim Emil Dardak Soal Sengketa 16 Pulau: Butuh Kehati-hatian!
Berdasarkan data resmi Dinas Kesehatan Jawa Timur, jumlah kasus turun drastis dari 28 kasus di minggu ke-19 menjadi hanya 3 kasus di minggu ke-20.
Adapun varian yang terdeteksi di Jatim bukan varian baru, melainkan MB.1.1, yang tercatat muncul di minggu ke-3 dan minggu ke-18.
Kami bersyukur kasus menurun. Tapi bukan berarti kita lengah. Pemeriksaan dini tetap berjalan, terutama untuk pasien yang demam di atas 38°C disertai batuk, tegas Emil usai menghadiri rapat Paripurna DPRD Jatim, (2/6/2025).
Sebagai langkah antisipatif, Kementerian Kesehatan RI sudah mengeluarkan surat edaran kewaspadaan sejak 23 Mei 2025. Tujuannya: mengingatkan seluruh daerah agar siaga terhadap lonjakan kasus dan varian baru yang kembali merebak di negara-negara tetangga.
Baca juga: Intip Isi Unggahan Hacker di Situs Diskominfo Jatim Sebelum Dihapus
Namun, untuk saat ini, Emil memastikan bahwa belum ada instruksi vaksinasi tambahan, termasuk untuk kelompok rentan seperti lansia. Pemerintah provinsi masih menunggu arahan resmi dari pusat.
Kami terus berkoordinasi dengan Kemenkes dan memantau perkembangan melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), imbuhnya.
Meski angka kasus turun, Emil tetap mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan, terutama bagi masyarakat yang sedang tidak enak badan.
Baca juga: 939 Ribu Peserta BPJS Kesehatan di Jatim Terancam Dicoret
"Pakai masker saat batuk dan pilek bukan cuma karena COVID-19. Itu bagian dari etika hidup bersih dan bentuk kepedulian terhadap orang lain, ujarnya.
Surat edaran dari Kemenkes dan penurunan angka di Jawa Timur jadi sinyal ganda. Meski demikian, Emil mengingatkan tetap harus waspada, tapi tidak perlu panik. Ia menegaskan bahwa Pemprov Jatim siap menghadapi segala kemungkinan dengan tetap mengedepankan langkah preventif.
Kami ingin masyarakat merasa aman, tapi juga tetap bijak dalam menjaga kesehatan diri dan orang sekitar, pungkasnya. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi