Mengintip Fitur Mobil Listrik Polytron G3+ dan G3: Skema Kepemilikan Fleksibel

lingkaran.net
Mobil listrik Polytron G3 yang akan dipamerkan di GIIAS 2025. (Foto: Polytron)

Lingkaran.net - Polytron mempertegas langkahnya di industri kendaraan listrik nasional dengan memulai produksi massal mobil listrik G3+ dan G3. Produksi ini dilakukan di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat, menggunakan sistem semi-knocked down (SKD).

Berbeda dari produsen lain yang juga memanfaatkan fasilitas HIM, Polytron menanamkan investasi khusus dalam bentuk teknologi lini produksi modern. Salah satunya adalah perangkat Dyno Test yang fleksibel untuk pengujian kendaraan penggerak depan (FWD), belakang (RWD), maupun semua roda (AWD). Perangkat ini juga mampu mengatur wheelbase dan memantau suhu baterai secara real-time.

Baca juga: Khofifah Takjub! Bengkel Klasik Sidoarjo Hasilkan Mobil Vintage Tanpa Mesin Industri

“Kami berkomitmen menghadirkan kendaraan listrik yang tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan sesuai standar industri global,” ujar Hariono, CEO Polytron dilansir jadwalbalap, Jumat (18/7/2025).

Standar Keamanan Ketat dan Peralatan Produksi Modern

Dalam proses produksinya, Polytron mengedepankan standar keselamatan tinggi dengan penerapan Electric Safety Test berlapis di empat titik penting: setelah pemasangan baterai, setelah perakitan, setelah uji kebocoran air, dan saat final check di Pre Delivery Center.

Fasilitas ini juga diperkuat dengan Vacuum Filling Machines untuk pengisian cairan penting seperti minyak rem dan pendingin, serta alat kalibrasi ADAS otomatis untuk mempercepat proses sekaligus menjamin ketepatan sistem bantuan keselamatan berkendara.

“Investasi ini kami lakukan untuk memastikan kendaraan buatan kami benar-benar siap digunakan dan memenuhi ekspektasi konsumen di era kendaraan listrik,” tambah Hariono.

Dengan seluruh infrastruktur tersebut, fasilitas ini mampu memproduksi hingga 30.000 unit per tahun.

Dua Skema Kepemilikan: Buy to Own dan BaaS

Untuk menjangkau lebih banyak konsumen, Polytron menyediakan dua skema kepemilikan:

Buy to Own: Pembelian unit berikut baterai, dilengkapi garansi baterai 8 tahun/180.000 km, garansi kendaraan 5 tahun/150.000 km, dan jaminan nilai jual kembali 70lam 3 tahun.

Battery-as-a-Service (BaaS): Konsumen membeli kendaraan tanpa baterai, yang disewa terpisah dengan garansi seumur hidup selama masa sewa. Skema ini membuat biaya awal lebih ringan dan lebih fleksibel.

Siap Tampil Perdana di GIIAS 2025

Polytron telah membuka pre-booking untuk G3+ dan G3 dengan booking fee Rp5 juta tanpa kewajiban pelunasan langsung. Kedua model ini akan meluncur secara resmi di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang akan berlangsung pada 24 Juli – 3 Agustus di ICE BSD City.

“Langkah ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami untuk membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, bukan sekadar menjual produk,” tutup Hariono.

Dengan strategi ini, Polytron tidak hanya menargetkan pasar, tetapi juga memperkuat kontribusinya terhadap target Net Zero Emission Indonesia 2026.

 

Editor : Zaki Zubaidi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru