Lingkaran.net - Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) pada 23 Juli 2025, pemerintah mengusung tema: “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.”
Dua program prioritas pemerintah yang menjadi sorotan di momen HAN 2025 adalah Sekolah Rakyat dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Rayakan HAN 2025, Anak-anak Surabaya Diajak Panen Sayur dan Makan Ikan di Mini Agrowisata
Keduanya diharapkan menjadi solusi nyata dalam mengatasi ketimpangan akses pendidikan dan masalah gizi anak di Indonesia.
Program Sekolah Rakyat hadir sebagai terobosan untuk menjawab kebutuhan pendidikan anak-anak di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), serta daerah-daerah dengan angka putus sekolah tinggi.
Konsepnya adalah pendidikan berbasis komunitas dengan dukungan tenaga pengajar profesional, fasilitas memadai, serta kurikulum yang disesuaikan dengan karakter lokal.
Anggota DPRD Jawa Timur, Hermin, menilai program Sekolah Rakyat sebagai langkah konkret dalam menciptakan kesetaraan akses pendidikan.
“Sekolah Rakyat adalah bentuk kehadiran negara yang nyata. Ini bukan sekadar proyek, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Di sinilah anak-anak bisa kembali bermimpi dan belajar tanpa takut dibatasi kondisi ekonomi keluarga,” ujar Hermin, Rabu (23/7/2025).
MBG: Lawan Stunting dan Gizi Buruk Sejak Dini
Baca juga: Anak Indonesia, di Tengah Pusaran Dunia Maya
Sementara itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di sekolah-sekolah dasar dan menengah menjadi strategi penting untuk mengatasi masalah stunting, anemia, dan gizi buruk di kalangan anak-anak.
Data dari Save the Children menunjukkan bahwa lebih dari 150 juta anak di dunia mengalami kekurangan gizi, dan 1 dari 5 kematian balita disebabkan oleh kurangnya makanan bergizi.
Program MBG diyakini mampu mendorong peningkatan konsentrasi belajar, produktivitas siswa, dan pertumbuhan fisik yang optimal.
“Anak-anak kita tidak boleh kalah karena kelaparan. MBG adalah bukti bahwa negara hadir memberi perlindungan nyata untuk tumbuh kembang generasi penerus,” lanjut Hermin.
Baca juga: Sri Wahyuni: Anak Adalah Aset Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045
Kolaborasi Semua Pihak Sangat Diperlukan
Di luar dukungan pemerintah, keberhasilan program Sekolah Rakyat dan MBG bergantung pada sinergi lintas sektor: masyarakat, DPRD, akademisi, swasta, media, dan organisasi masyarakat sipil.
Sebagai bagian dari regulasi yang melindungi hak anak, UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa setiap anak berhak atas pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang layak.
“Selamat Hari Anak Nasional 2025! Anak-anak adalah amanah dan harapan kita semua. Mari jaga dan bimbing mereka di jalan yang penuh cinta, ilmu, dan keadilan. Di tangan mereka, Indonesia Emas 2045 akan menjadi nyata,” tutup Hermin yang juga politisi Gerindra ini.
Editor : Setiadi