Lingkaran.net - Kalian tahu nggak, di Kores Selatan ada polisi hologran. Petugas keamanan "jadi-jadian" ini diklaim mampu menurunkan angka kriminalitas hingga 22 persen lho.
Polisi hologram tampil lengkap seragam dan nada suara tegas yang memberitahukan bahwa area tersebut diawasi.
Sejak Oktober 2024, Kepolisian Metropolitan Seoul memasang hologram setinggi sekitar 1,7 meter di Taman Judong No. 3, Distrik Jung-gu.
Setiap malam dari pukul 19.00–22.00 waktu setempat, hologram proyeksi dari perusahaan Hologrammica ini memutar imbauan seperti “Jika terjadi keadaan darurat, polisi akan segera merespons” dan “Area ini diawasi CCTV” dengan audio yang meyakinkan.
Meskipun jelas bukan manusia, banyak warga yang langsung merasa diawasi. Bahkan ada yang membandingkannya dengan “penunggu sawah modern”.
Dalam rentang waktu yang sama, angka kriminal diklaim turun sekitar 22 persen. Ini menjadi bukti bahwa kehadiran virtual saja sudah cukup menciptakan efek jera.
"Meskipun sosok itu bukan manusia sungguhan, persepsi adanya polisi saja sudah memberikan efek jera yang cukup kuat,” ujar Kepala Kepolisian Jungbu Ahn Dong-hyun, dilansir Dilansir kotakgame.com, Rabu (20/8/2025).
Teknologi ini bukan dimaksudkan untuk menangkap atau berinteraksi secara langsung, melainkan sebagai perangkat keamanan pintar untuk mencegah perilaku mencurigakan.
Secara sederhana, cukup dengan merasa diawasi dengan hologram yang simboliknya kuat, pelaku kriminal bisa berpikir dua kali.
Tanggapan warga sangat beragam. Ada yang menyebutnya inovasi keren, tapi tidak sedikit pula yang membuat bercanda seperti “itu hantu polisi patroli.”
Di media sosial, banyak meme dan komentar lucu terkait efek jera yang mungkin terjadi lebih karena orang memilih menghindari taman dari pada sadar hukum.
Korea Selatan telah terbiasa memakai teknologi futuristik dalam kehidupan publik, mulai dari AI hingga wajah digital.
Polisi hologram diharapkan menjadi prototipe baru untuk implementasi serupa di wilayah parkir, area pejalan kaki, atau tempat publik lain, mengkombinasikan visual futuristik dan strategi psikologi publik.
Editor : Zaki Zubaidi
