Lingkaran.net - Indonesia kembali menorehkan tonggak penting di panggung olahraga Asia Tenggara. Target 80 medali emas yang dicanangkan pada SEA Games 2025 Thailand akhirnya tercapai—dan momen penentunya hadir lewat laga paling menegangkan.
Pada Kamis (18/12) petang, tim kabaddi putri Indonesia memastikan emas ke-80 usai menaklukkan Malaysia dengan skor tipis 24–23 di nomor women three stars finals.
Kemenangan dramatis Ni Komang Tri Meiyoni, Yuni Amirta, Ni Luh Happy Restia, Oktavia Riska Della, dan Ni Kadek Ari Wartini menjadi penutup sempurna perjalanan emas Merah Putih.
Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Erick Thohir menyambut capaian ini dengan rasa syukur dan kebanggaan. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tersebut bukan sekadar soal angka, melainkan cermin dari semangat juang, pengorbanan, dan dedikasi para atlet yang tampil habis-habisan demi mengibarkan Merah Putih.
“Alhamdulillah, target 80 emas berhasil kita lewati. Ini buah dari kerja keras atlet-atlet kita yang tak pernah menyerah. Mereka adalah pahlawan olahraga yang membuat Indonesia Raya terus berkumandang di arena SEA Games. Terima kasih juga untuk para pelatih, ofisial, dan pimpinan federasi yang setia mendampingi atlet sejak persiapan hingga pertandingan,” ujar Erick dikutip dari laman resmi Kemenpora.
Menpora lantas menyoroti posisi Indonesia yang kini bertengger di peringkat kedua klasemen sementara. Capaian ini dinilainya istimewa karena menandai kebangkitan prestasi di luar status tuan rumah, sesuatu yang terakhir kali mendekati capaian ini terjadi pada 1995.
“Ini menunjukkan kita sedang merangkai kembali sejarah baik Indonesia di kawasan Asia Tenggara, sejalan dengan arahan Presiden,” tegasnya.
Sejak Kamis pagi, hujan emas memang telah mengalir. Cabang triathlon membuka jalan lewat Eva Desiana, Martina Ayu Pratiwi, dan Zahra Bulan Aprillian Putri yang meraih emas, disusul emas tambahan dari nomor mixed team relay duathlon.
Panahan kemudian menyumbang dua emas melalui dominasi srikandi Indonesia di nomor women’s team compound dan women’s individual compound.
Perahu naga turut mengamuk dengan dua emas dari nomor Men Small Boat 200 m dan Mixed Small Boat 200 m. Sementara di modern pentathlon, Dea Salsabila mempersembahkan emas ke-79, sebelum akhirnya kabaddi putri mengunci target nasional.
Meski prestasi ini patut dirayakan, Erick Thohir mengingatkan agar euforia tak berlarut. Tantangan yang lebih besar telah menanti di depan mata.
“Kita boleh bangga, tapi jangan terlena. Asian Games 2026 sudah menunggu. Saatnya kembali merapatkan barisan, fokus, dan memulai lagi perjuangan melalui pemusatan latihan,” katanya.
Editor : Baehaqi