Lingkaran.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mencatatkan sejarah baru dalam pengelolaan pariwisata daerah. Setelah melalui proses komunikasi dan koordinasi yang panjang selama bertahun-tahun, Pemkab Jember akhirnya resmi menjalin kerja sama dengan Perhutani dan Palawi Risorsis untuk mengintegrasikan sistem pintu masuk kawasan wisata Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo.
Kolaborasi strategis ini menjadi tonggak penting dalam upaya pembenahan sektor pariwisata Jember agar lebih efisien, ramah wisatawan, dan berdaya saing dengan daerah lain.
Bupati Jember, Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait, menegaskan bahwa terwujudnya kerja sama tersebut merupakan hasil kerja keras lintas sektor. Mulai dari jajaran Pemkab Jember, Dinas Pariwisata, hingga Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) yang secara intensif membangun komunikasi dengan pihak Perhutani dan Palawi Risorsis.
“Ini bukan proses singkat. Sudah bertahun-tahun kita berupaya menyatukan pengelolaan kawasan wisata Papuma dan Watu Ulo. Alhamdulillah, sekarang bisa terwujud,” ujar Gus Fawait.
Salah satu poin utama dalam kerja sama ini adalah penerapan tarif tiket masuk tunggal yang dinilai lebih efisien dan ekonomis bagi wisatawan. Dengan sistem baru tersebut, pengunjung tidak perlu lagi membayar tiket terpisah di setiap lokasi wisata.
“Cukup satu kali bayar, wisatawan sudah bisa menikmati dua destinasi unggulan Jember, yakni Pantai Papuma dan Pantai Watu Ulo,” jelasnya.
Menurut Gus Fawait, tarif tiket terintegrasi ini direncanakan sebesar Rp12.500 untuk dua destinasi sekaligus dan dijadwalkan mulai berlaku pada 1 atau 2 Januari 2026.
“Bayangkan, Rp12.500 bisa masuk dua tempat wisata yang punya nilai sejarah dan mitologi besar seperti Nyi Blorong dan Nyi Roro Kidul. Artinya, per destinasi hanya sekitar Rp6.000-an. Ini sangat murah jika dibandingkan daerah sekitar,” tegasnya.
Tak berhenti pada integrasi tiket, Pemkab Jember juga berkomitmen meningkatkan kualitas fasilitas pendukung kawasan wisata. Mulai dari promosi pariwisata secara besar-besaran, perbaikan dan penambahan lampu penerangan jalan umum menuju lokasi wisata, hingga penataan sistem parkir agar tetap terjangkau, aman, dan tertib.
Gus Fawait mengakui bahwa pada tahap awal penerapan kebijakan ini masih mungkin ditemui sejumlah kekurangan. Namun demikian, ia memastikan seluruh konsep dan perencanaan sudah berada di jalur yang benar.
“Kami mohon dukungan masyarakat. Ini semua demi kemajuan pariwisata unggulan Jember agar semakin dikenal luas dan memberikan dampak ekonomi bagi warga,” pungkasnya.
Dengan integrasi tiket Pantai Papuma–Watu Ulo, Pemkab Jember optimistis kunjungan wisatawan akan meningkat signifikan dan menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penggerak utama perekonomian daerah.
Editor : Setiadi