Surabaya, Lingkaran.net Pemungutan suara Pilkada Jawa Timur 2024 menyisakan duka mendalam. Di tengah lancarnya proses demokrasi di 60.751 TPS, dua petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dilaporkan meninggal dunia akibat kelelahan dan kecelakaan kerja saat bertugas.
Kejadian ini menjadi pengingat tentang beratnya tugas yang diemban oleh para petugas pemilu di lapangan.
Salah satu insiden terjadi di Kelurahan Tosaren, Kota Kediri. Seorang petugas KPPS meninggal dunia saat proses pemungutan suara berlangsung.
Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, menyampaikan bahwa petugas tersebut diduga mengalami kelelahan berat. “Ini adalah kabar yang sangat menyedihkan. Petugas kami gugur saat menjalankan tugasnya di TPS. Diduga faktor kelelahan menjadi penyebab utama,” ujarnya, Rabu (27/11).
Selain itu, insiden serupa juga terjadi di lokasi lain, di mana seorang petugas meninggal dunia sebelum TPS dibuka, saat tengah mempersiapkan peralatan.
Pada kesempatan sama, Komisioner KPU Jatim, Eka Wisnu Wardhana mengungkapkan bahwa kejadian ini merupakan risiko yang selalu mengintai petugas ad hoc, yang harus bekerja keras dari tahap persiapan hingga proses penghitungan suara.
“Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya. Kecelakaan kerja memang bisa terjadi, baik di hari H maupun saat persiapan. Tugas mereka sangat berat dan penuh tanggung jawab,” katanya.
Selain meninggal dunia, beberapa petugas di Pamekasan, Pasuruan, Kota Malang, Mojokerto, Ngawi, Banyuwangi, dan Tulungagung dilaporkan jatuh sakit, bahkan ada yang pingsan di lokasi TPS.
KPU Jatim, lanjut dia, memastikan bahwa keluarga petugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan dan klaim BPJS.
“Kami sudah menyiapkan anggaran untuk santunan dan klaim asuransi bagi petugas yang gugur. Ini adalah tanggung jawab kami untuk memastikan mereka mendapatkan haknya,” ungkap Wisnu.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap proses demokrasi yang berjalan lancar, ada pengorbanan besar dari para petugas KPPS. KPU Jatim berharap tidak ada lagi korban yang berjatuhan dan terus memantau kondisi kesehatan para petugas di lapangan.
“Kami berharap proses ini berjalan lancar hingga selesai, dan semoga tidak ada lagi korban. Semua petugas adalah pahlawan demokrasi, mereka berjuang untuk memastikan suara rakyat tersalurkan,” tutup Wisnu.
Pengorbanan para petugas KPPS menjadi pengingat bahwa demokrasi tidak hanya tentang suara yang dicoblos, tetapi juga tentang dedikasi dan perjuangan mereka yang bertugas di garda terdepan pemilu. Alkalifi Abiyu