Lingkaran.net - Ratusan kader dan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo Raya menyatakan sikap tegas terhadap program Xpose Uncensored Trans7 yang dinilai melecehkan pesantren dan kiai.
Mereka meminta dan mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas persoalan tersebut.
Baca juga: Pemuda Probolinggo Penghina Kiai dan Santri di Medsos Minta Maaf
"Karena dinilai pemberitaan tersebut mendiskreditkan dunia pendidikan pesantren dan para kiai," kata Ketua Cabang PMII Dedi Banyuangga, Minggu (19/10/2025).
Ditegaskan, pesan yang disampaikan dalam tayangan tersebut menjadikan framing negatif terhadap dunia pesantren dan para kiai.
Padahal pesantren tersebut merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sebelum era kemerdekaan Republik Indonesia.
"Bahkan sudah jelas peran penting kiai dan santri ikut serta dalam memerdekakan bangsa Indonesia melawan penjajah yang dikenal dengan Resolusi Jihad, " ujarnya.
Baca juga: Muchlis DPRD Probolinggo Dukung Peran Santri di Dunia Politik
Sementara itu, salah satu alumni PMII Probolinggo, Muhammad Aminulllah menambahkan pernyataan sikap ini dilakukan karena kader PMII terlahir dari rahim pesantren dan perjuangan para kiai Nahdlatul Ulama.
"Ketika pesentren dan kiai diusik maka secara otomatis juga menyakiti kami selaku kader PMiI," kata Aminulllah salam sambutan pelantikan pengurus PK PMII UPM.
Aminullah meminta kepada pihak terkait atas persoalan ini, mulai KPI, Dewan Pers, DPR RI serta instansi lain untuk mengawal proses hukum serta mengusut tuntas dalang dibalik persoalan semua ini.
Baca juga: Ansor - Banser Probolinggo Bersikap: Pesantrean dan Kiai Diusik Kami Siap Melawan
"Termasuk memberikan sanksi tegas dengan menutup Trans7 sebagai media penyiaran," jelasnya.
Sebab ia menilai adanya pemberitaan tersebut sangat memberikan kesan negatif terhadap pendidikan pesantren serta peran kiai didalamnya.
Editor : Zaki Zubaidi