Sebulan Beroperasi, RSUD Eka Candrarini bakal Tambah Alkes, CT Scan Jadi Prioritas

Reporter : Redaksi

Surabaya, Lingkaran.net---Operasional RSUD Eka Candrarini sudah berjalan sebulan sejak peresmiannya pada Rabu, 18 Desember 2024 lalu.

Baca juga: Pemkot Surabaya Berencana Terbitkan Aturan Pembatasan Tenda Hajatan, Komisi A: Tidak Perlu Buru-buru

Layanan rumah sakit anyar milik Pemkot Surabaya itu menjadi perhatian DPRD Surabaya.

Komisi D DPRD Surabaya yang membidangi kesejahteraan rakyat, termasuk kesehatan, menggelar rapat untuk memastikan SDM dan sarana prasarana agar pelayanan di rumah sakit tersebut optimal.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama (Dirut) RSUD Eka Candrarini drg. Bisukma Kurniawati mengatakan terdapat rencana penambahan alat kesehatan (alkes). Rencana itu disampakan dalam pertemuan tersebut.

Tujuannya untuk menambah kekurangan yang ada, tutur Betty, sapaan lekatnya, Kamis (30/1).

Dia membeberkan sejumlah alat kesehatan yang menjadi prioritas yaitu computerized tomography scan atau CT scan).

Alat tersebut memiliki peran penting untuk mendeteksi dini adanya kelainan otot, tulang, maupun sendi. Hingga mendeteksi lokasi infeksi dan bekuan darah.

Baca juga: Izin Tutup Jalan untuk Hajatan di Surabaya Kini Harus Ada Persetujuan RT/RW dan Lurah

Segera kami cek lagi soal penambahan kebutuhannya, lanjutnya.

Selain alat kesehatan, Bisukma menjelaskan kebutuhan SDM dinilai sudah cukup. Para tenaga kesehatan sudah terpenuhi dari formasi CPNS pemkot.

Begitu pula dengan kebutuhan dokter. Dia mengklaim kebutuhan dokter umum dan spesialis sudah cukup untuk operasional saat ini.

Rinciannya, sudah ada dua dokter spesialis anak, dua dokter spesialis kandungan, dan satu dokter spesialis bedah.

Baca juga: Komisi A DPRD Surabaya Minta Tinjau Ulang Perubahan Bantuan Pendidikan Tahun Depan

Dengan jumlah pasien yang seperti sekarang, kami rasa sudah terpenuhi. Untuk penambahan kami melihat perkembangan jumlah pasien akan disesuaikan, tuturnya.

Dia juga menyatakan, ada kebutuhan dokter jiwa. Sebab, rumah sakit akan menjadi rujukan tes jasmani dan jiwa peserta CPNS dan PPPK.

Namun, kebutuhan tersebut akan dibahas lebih lanjut dengan dewan. Dokter jiwa melayani medical check up penerimaan CPNS dan PPPK harus ada tes jasmani dan jiwa, pungkasnya.(*/Rifqi Mubarok)

Editor : Redaksi

Politik & Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru