Lingkaran.net - suasana sejuk pegunungan, aliran air panas alami, dan kabut tipis yang menyelimuti hutan membuat Pemandian Air Panas Cangar selalu menjadi destinasi favorit para pencinta wisata alam.
Kini, kawasan ini tak hanya menawarkan pengalaman alamiah, tetapi juga menyuguhkan fasilitas eksklusif bertaraf premium: Pemandian VIP.
Dengan tarif Rp100.000 per jam, pengunjung bisa menikmati ruang pemandian pribadi yang nyaman, tenang, dan tertutup, cukup untuk delapan orang.
Konsep ini dihadirkan oleh UPT Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, di bawah naungan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, sebagai bagian dari transformasi layanan wisata berbasis alam dan konservasi.
“Ini bagian dari upaya kami menghadirkan pengalaman yang lebih personal bagi wisatawan, tanpa mengorbankan nilai konservasi,” ujar Sadrah Devi, Kepala Seksi Perencanaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan UPT Tahura Raden Soerjo, Kamis (31/7/2025).
Kawasan Tahura Raden Soerjo sendiri merupakan kawasan konservasi hutan dengan luas mencapai 27.800 hektare, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan sejak 2002.
Di dalamnya, Pemandian Air Panas Cangar menjadi salah satu ikon utama, memadukan potensi ekowisata, pelestarian lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi daerah.
Menurut Sadrah, Cangar bukan sekadar tempat rekreasi, tetapi juga penopang ekonomi penting bagi daerah. Setiap tahun, pemandian ini menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp4 hingga Rp5 miliar.
“Peminatnya sangat tinggi. Tidak hanya dari Jawa Timur, tapi juga dari luar negeri. Ini bukti bahwa wisata berbasis alam tetap punya daya tarik kuat jika dikelola dengan inovatif,” imbuh Sadrah.
200 Ribu Wisatawan Setiap Tahun
Dengan jumlah kunjungan mencapai 200.000 wisatawan per tahun, Pemandian Cangar terus berbenah agar tidak hanya menjadi lokasi healing alami, tetapi juga destinasi berkelas yang nyaman untuk semua kalangan.
Fasilitas pemandian VIP diharapkan dapat meningkatkan nilai layanan, menarik segmen wisatawan yang menginginkan kenyamanan lebih, sekaligus membatasi kepadatan di kolam umum.
“Kami ingin pengunjung merasakan relaksasi maksimal tanpa harus berdesakan. Ini juga membantu mengendalikan dampak ekologis di kawasan konservasi,” jelas Sadrah.
Langkah ini menjadi contoh bagaimana ekowisata bisa dikembangkan secara berkelanjutan, memadukan konservasi hutan dan kebutuhan wisata modern. Dinas Kehutanan juga memastikan bahwa pembangunan fasilitas tidak merusak ekosistem sekitar.
Ke depan, Tahura Raden Soerjo menargetkan peningkatan kunjungan melalui layanan digital, promosi terpadu, serta pengembangan fasilitas edukatif dan ramah keluarga.
Pemandian Air Panas Cangar kini bukan sekadar wisata alam biasa. Dengan sentuhan baru berupa layanan VIP, kawasan ini menjelma menjadi destinasi wisata premium di tengah jantung hutan konservasi. Berendam sambil menikmati udara pegunungan dan privasi total? Cangar jawabannya.
Editor : Setiadi