Surabaya, Lingkaran.net--Menjelang penghujung tahun 2024, Pemkot Surabaya tengah mengerjakan sejumlah proyek infrastruktur jalan untuk mengurangi kemacetan.
Salah satunya pembangunan jalan dan saluran di Traffic Light (TF) Jalan Raya Menganti, Wiyung-Babatan Unesa Surabaya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga / DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi menjelaskan, proyek pelebaran Jalan Raya Menganti Wiyung meliputi pembuatan jalan baru di sisi selatan jalan lama, dengan saluran air berada di tengah.
"Jadi Jalan Raya Menganti - Wiyung ini mulai traffic light (Babatan Unesa) nanti ke arah Barat itu kita buat jalan baru. Jalannya nanti ada jalan kembar. Jalan yang lama di sisi utara dan di tengahnya ada saluran," kata Syamsul Hariadi (31/10/2024).
Syamsul menjelaskan, proyek ini tidak hanya mencakup pelebaran jalan, tetapi juga pembangunan sistem drainase. Nantinya pembangunan saluran akan menggunakan dinding beton Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) untuk mencegah longsor.
"Jadi di sisi utara adalah jalan lama, lalu di tengah ada saluran menggunakan dinding beton tipe CCSP untuk mencegah longsor. Kemudian di sisi selatan ada jalan baru," ujar dia.
Menurut Syamsul, konsep saluran di tengah jalan kembar ini mirip dengan yang ada di kawasan Jalan Raya Wiyung sekitar Taman Pondok Indah (TPI). Namun konstruksi saluran pada jalan ini menggunakan dinding beton CCSP.
"Jadi salurannya di tengah, seperti Jalan Wiyung sekitaran Taman Pondok Indah. Itu kan jalan kembar, di tengahnya saluran, tapi itu salurannya pakai batu kali. Nah, ini nanti dinding salurannya pakai beton, supaya tidak longsor," jelas dia.
Proyek Jalan Raya Menganti-Wiyung dengan panjang sekitar 400 meter ini diperkirakan selesai pada Desember 2024.
Syamsul menjelaskan, proyek ini berjalan on progres. Namun, DSDABM Surabaya mendapat adanya tantangan dalam pembebasan lahan yang sempat menghambat progres pembangunan.
"Kalau ini on progres sesuai rencana, cuma karena ada pembebasan tanah agak lambat, sehingga paralel. Karena misal proyek itu tanahnya dibebaskan tahun ini, harusnya tahun depan dikerjakan," jelas Syamsul.
"Kalau ini kemarin pembebasan dan pekerjaan fisiknya bareng. Jadi ketika pembebasan itu ada kendala, misal waris atau batas-batas tanah, sehingga pekerjaan fisik ikut molor juga," imbuhnya.
Untuk mengantisipasi datangnya musim hujan yang berpotensi menimbulkan genangan, Syamsul menyebut pihaknya telah meminta kontraktor untuk menyiagakan pompa di lokasi proyek.
"Kita minta kontraktor standby kan pompa di sana, karena salurannya belum nyambung. Jadi harus dibantu pompa biar tidak ada genangan," tutur dia.
Dia berharap, proyek pelebaran jalan ini dapat segera rampung sehingga manfaatnya bisa dirasakan warga. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada pengendara atas ketidaknyamanan lalu lintas yang mungkin dirasakan akibat proyek ini.
"Untuk warga Surabaya kami mohon maaf kalau perjalanan anda terganggu. Kami sedang menyelesaikan proyek-proyek yang saat ini sedang berjalan, untuk mengantisipasi musim hujan," katanya.
Pemkot Surabaya, sambung Syamsul, akan tetap siaga selama 24 jam untuk memastikan seluruh sistem drainase berjalan optimal. Langkah itu dilakukan untuk mencegah timbulnya genangan apabila turun hujan.
"Kalaupun ada hujan, warga Kota Surabaya juga jangan khawatir karena kami akan selalu siaga selama 24 jam. Jadi Pemkot Surabaya mengusahakan kalaupun ada genangan akan cepat teratasi," tutupnya. (*/Hafiahza)
Editor : Redaksi