Surabaya, Lingkaran.net Calon Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, menyambut optimistis peluncuran serentak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah Indonesia pada Senin (6/1/2025).
Di tahap awal ini ada 26 provinsi yang dilakukan peluncuran program MBG dengan total 3 juta penerima manfaat. Mulai dari Provinsi Aceh, Bali, Banten, DIY, Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kemudian, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, Papua Selatan, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatra Barat dan Sumatra Utara.
Secara khusus Khofifah menyampaikan bahwa program ini sangat strategis dalam mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas. Serta mengurangi angka malnutrisi di kalangan pelajar menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Program MBG yang diluncurkan hari ini adalah bentuk niat baik pemerintah untuk mendorong pemenuhan gizi siswa dan santri. Ini sangat penting karena gizi adalah hulu dari semua program peningkatan SDM Indonesia yang semakin maju ke depannya,” kata Khofifah.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyampaikan rasa terima kasih karena Jawa Timur menjadi salah satu wilayah uji coba pertama dan juga peluncuran dari program MBG. Total ada sebanyak 30 dapur umum yang tersebar di 22 kabupaten kota di Jatim yang hari ini siap mendukung kelancaran peluncuran program MBG.
Diantaranya ada di Kota Surabaya, Kota Probolinggo, Kota Madiun, Kabupaten Tulungagung, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Probolinggo, Ponorogo, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Mojokerto, Malang, Magetan, Lamongan, Jombang, Jember, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi, dan Bangkalan.
“Kami sangat bersyukur Jawa Timur dipercaya sebagai daerah percontohan. Ini menjadi tanggung jawab besar sekaligus kesempatan istimewa bagi Jatim karena mendapatkan manfaat besar dari jalannya program MBG,” urai wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Sebagaimana diketahui bahwa program ini menyasar seluruh siswa dasar dan menengah. Sekolah di kalangan pesantren juga mendapatkan manfaat yang sama.
Dikatakan Khofifah program ini mendatangkan multiplier effect yang signifikan. Sebab dalam pelaksanaannya, turut dilibatkan UMKM dan masyarakat sebagai satuan pelayanan pemenuhan gizi yang berperan sebagai dapur penyiapan MBG. Tentu hal ini akan turut meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.