Surabaya, Lingkaran.net Hujan deras mengguyur kawasan Pakuwon City, Surabaya, pada Jumat malam (17/1/2025). Suara rintiknya bercampur harmoni dengan gema adzan Maghrib yang berkumandang dari Masjid Al-Madani.
Namun, di tengah cuaca yang kurang bersahabat, puluhan anak-anak tetap melangkah penuh semangat menuju masjid.
Malam itu, mereka datang untuk sebuah acara bertajuk Tarbiyah Pubertas: Menjadi Generasi Islam yang Sehat Jasmani dan Rohani. Sebuah tema yang mungkin terdengar berat, tetapi dibawakan dengan cara yang ringan dan penuh makna, khusus untuk anak-anak usia 10 tahun ke atas.
Hujan Tidak Menyurutkan Langkah
Azhallah Maliika Irawan, Ketua Panitia acara, tersenyum saat melihat anak-anak memenuhi ruangan masjid. Meski basah kuyup karena hujan, mereka tetap terlihat antusias.
“Hujan bukan alasan untuk berhenti belajar. Semangat mereka adalah bukti bahwa generasi kita masih memiliki harapan besar,” ujar Azhallah.
Baginya, acara ini adalah langkah awal untuk memberikan bekal ilmu yang tidak hanya bersifat duniawi, tetapi juga akhirat. Ia ingin anak-anak memahami bahwa perubahan tubuh mereka adalah bagian dari tanda kebesaran Allah.
“Kami ingin mereka tumbuh menjadi generasi yang tahu ilmu medis, tetapi tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama,” tambahnya.
Pesan Ilmu dan Iman dari Dokter Relly
Acara ini menghadirkan dr. Relly Yanuari Primariawan, Sp.OG-KFER, seorang dokter kandungan sekaligus Ketua Komunitas Muslim Pakuwon City. Dengan gaya bicaranya yang sederhana, dr. Relly menjelaskan proses penciptaan manusia melalui dua sudut pandang: ilmu pengetahuan modern dan ajaran Al-Qur’an.
“Proses penciptaan manusia sudah tertulis dalam Al-Qur’an, seperti yang ada di surah Al-Mu’minun ayat 13-14. Ini adalah bukti nyata bahwa Islam tidak pernah bertentangan dengan ilmu pengetahuan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan reproduksi sejak dini. “Anak-anak harus memahami perubahan tubuh mereka dengan cara yang benar. Jika tidak diberikan pengetahuan, mereka akan mencari tahu sendiri, dan itu bisa menjadi bumerang,” tegasnya.
Dokter Relly membimbing anak-anak memahami perubahan fisik yang akan mereka alami di usia pubertas, tanpa membuat mereka merasa malu atau takut. Semua disampaikan dengan penuh kasih, menyelipkan ayat-ayat Al-Qur’an untuk menguatkan pemahaman mereka.
Pertanyaan dari Hati yang Tulus
Diskusi malam itu menjadi momen yang sangat berkesan. Seorang anak laki-laki dengan suara pelan bertanya, “Kenapa Allah menciptakan manusia dari tanah, tapi bisa menjadi daging dan tulang seperti kita sekarang?”
Pertanyaan itu dijawab dengan lembut oleh dr. Relly. “Karena Allah Maha Kuasa. Tanah yang biasa saja bisa menjadi tubuh kita yang sempurna. Ini adalah bukti bahwa Allah menciptakan kita dengan cinta dan kasih sayang.”