Surabaya, Lingkaran.net Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur secara resmi menggelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Terpilih 2024 di surabaya, Kamis (6/2/2025).
KPU Jatim menetapkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih setelah melewati seluruh tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024, termasuk proses perselisihan hasil di Mahkamah Konstitusi (MK).
Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pilgub Jatim 2024 mencerminkan kedewasaan berpolitik masyarakat Jawa Timur. Seluruh tahapan pemilihan telah dilalui secara demokratis, termasuk penyelesaian sengketa di jalur hukum yang telah disediakan.
“Pilgub Jatim menunjukkan kedewasaan berpolitik di Jawa Timur. Menempuh jalur hukum dalam penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi adalah hal yang wajar, dan ini menjadi bagian dari proses pendewasaan demokrasi,” ungkap Aang.
Lebih lanjut, Aang Kunaifi menjelaskan bahwa pada tanggal 4 Februari 2024, Mahkamah Konstitusi telah menyatakan bahwa perkara perselisihan hasil Pilgub Jatim tidak diterima. Dengan demikian, KPU Jatim dapat menetapkan pasangan calon terpilih sesuai dengan hasil rekapitulasi suara.
“Oleh karenanya, kami sampaikan penghormatan kepada seluruh pasangan calon yang telah berpartisipasi dalam Pilgub Jatim 2024,” imbuhnya.
Menurut Aang Kunaifi, keberhasilan penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024 dapat dilihat dari dua indikator utama, yakni tingkat partisipasi pemilih dan kualitas kompetisi antar pasangan calon.
Pilgub Jatim 2024 mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 70,5%, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Pilgub sebelumnya yang hanya 66,9%. Angka ini, menurut Aang, adalah hasil dari kerja keras semua pihak dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilu.
“Ini adalah hasil kerja keras kita semua. Masyarakat tidak hanya datang ke TPS untuk memilih, tetapi juga terlibat dalam penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024, mulai dari tingkat TPS hingga keterlibatan sebagai petugas pemutakhiran data pemilih (coklit),” jelasnya.
Selain itu, keberhasilan dalam pendidikan politik juga menjadi faktor pendukung meningkatnya partisipasi masyarakat. KPU Jatim bekerja sama dengan berbagai media cetak, televisi, dan radio untuk memberikan informasi terkait Pilgub Jatim.