Magelang, Lingkaran.net Hubungan ayah dan anak biasanya terjalin dalam keseharian, tetapi bagi Pramono Anung dan Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito), kedekatan mereka juga terwujud dalam politik dan kepemimpinan.
Tahun 2024 menjadi momen bersejarah bagi keluarga ini: sang ayah, Pramono Anung, resmi terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, sementara sang anak, Mas Dhito, kembali dipercaya rakyat untuk memimpin Kabupaten Kediri sebagai bupati.
Baca juga: Adhy Karyono Siap Ikuti Retret Sekda se-Indonesia Sesuai Arahan Presiden Prabowo
Menjadi kepala daerah di dua wilayah berbeda tentu bukan perkara mudah, apalagi dengan latar belakang politik yang sama.
Keduanya adalah kader PDI Perjuangan, partai yang membesarkan nama mereka dalam kancah politik nasional. Namun, lebih dari sekadar afiliasi partai, mereka juga berbagi visi yang sama: membangun daerah masing-masing dengan gagasan segar dan inovatif.
Pramono Anung bukan nama asing di dunia politik. Sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia dikenal sebagai politikus senior yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet dan Wakil Ketua DPR RI. Pengalaman panjangnya di pemerintahan menjadikan Pramono sebagai figur yang dihormati.
Sementara itu, Mas Dhito memulai kiprahnya dengan semangat generasi muda. Sebagai bupati Kediri sejak 2020, ia dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan kerap terjun langsung ke lapangan.
Gaya kepemimpinannya yang santai namun tegas membuatnya semakin diterima masyarakat Kediri.
Namun, siapa sangka bahwa keduanya kini harus menjalani peran sebagai kepala daerah dalam periode yang bersamaan? Sebuah kebetulan politik yang menarik, sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi keduanya.
Retret di Akmil: Momen Bersejarah bagi Ayah dan Anak
Baca juga: Ikuti Parade Senja Bareng Presiden Prabowo, Puan Disambut Hangat Kepala Daerah
Baru-baru ini, Pramono dan Mas Dhito terlihat kompak dalam retret kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang. Kegiatan yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini menjadi ajang refleksi dan pembekalan bagi para kepala daerah.
Di tengah suasana kebersamaan tersebut, Mas Dhito mengunggah sebuah refleksi yang mengundang perhatian. Dalam akun Instagram resminya @dhitopramono, ia menulis:
"Memakai seragam ini mengingatkan saya pada masa kecil saat bermain perang-perangan dengan bapak. Sekarang, kami tidak lagi bermain, tetapi berjuang bersama melalui gagasan untuk masyarakat."
Unggahan ini tidak hanya menunjukkan kehangatan hubungan ayah dan anak, tetapi juga menggambarkan keseriusan mereka dalam mengemban amanah rakyat.
Sebagai gubernur dan bupati, tentu ada tantangan besar yang menanti. Pramono harus menghadapi kompleksitas Jakarta dengan segala dinamika sosial, ekonomi, dan infrastrukturnya.
Baca juga: Puan Akan Hadiri Retret Kepala Daerah di Magelang Hari Ini
Sementara itu, Mas Dhito harus melanjutkan pembangunan di Kediri, termasuk dalam sektor pertanian dan industri kreatif yang tengah berkembang.
Meski berada di wilayah berbeda, satu hal yang menyatukan mereka adalah tekad untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat. Tidak menutup kemungkinan, ayah dan anak ini juga akan berbagi pengalaman dan strategi kepemimpinan, saling mendukung dalam menjalankan tugas mereka.
Dari Keluarga untuk Negeri
Kisah Pramono Anung dan Mas Dhito adalah bukti bahwa kepemimpinan bisa lahir dari nilai-nilai keluarga. Sebagai ayah dan anak, mereka telah berbagi banyak cerita sejak kecildan kini, mereka berbagi tanggung jawab yang lebih besar: membangun Indonesia dari daerah masing-masing. Alkalifi Abiyu
Editor : Redaksi